Senin, Mei 12, 2025
BerandaBaliMemajukan Moderasi Beragama untuk Membangun Harmoni di Tengah Keragaman Indonesia

Memajukan Moderasi Beragama untuk Membangun Harmoni di Tengah Keragaman Indonesia

GATRABALI.COM, BULELENG – Indonesia, sebagai sebuah negara dengan keragaman suku, bahasa, budaya, dan agama, kini mengambil langkah untuk mendukung moderasi beragama agar terhindar dari potensi konflik horizontal antar umat beragama.

Pernyataan ini diungkapkan oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Buleleng, yaitu Kepala Komang Kappa Tri Aryandono, dalam acara “Dialog Mahasiswa dengan Tokoh Lintas Agama” di Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan pada hari Selasa, 22 Agustus 2023. Acara tersebut melibatkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Buleleng sebagai narasumber.

Baca Juga  Pemkab Buleleng Raih Penghargaan Bergengsi untuk Kedua Kalinya dalam Penyaluran Bantuan Keuangan Parpol

Kappa menjelaskan bahwa moderasi beragama menurut pandangannya adalah sikap beragama yang seimbang, di mana ajaran agama dipahami dan diamalkan tanpa ekstremisme. Panduan utama dalam moderasi beragama adalah prinsip kemanusiaan. Oleh karena itu, pandangan yang merendahkan martabat kemanusiaan dengan dalih agama, bahkan sampai pada tindakan menghilangkan nyawa manusia, dianggap sebagai perilaku berlebihan dan ekstrem.

Kappa melalui kegiatan ini mengajak mahasiswa untuk bersatu dan bekerja sama dalam memelihara moderasi beragama guna menghindari ancaman paham ekstrem terhadap Bangsa Indonesia.

Baca Juga  300 PNS di Kabupaten Buleleng Ikuti Assessment Kompetensi Secara Online

“Masalah seperti ekstremisme, radikalisme, ujaran kebencian, dan keretakan hubungan antar umat beragama harus diatasi bersama oleh seluruh rakyat Indonesia saat ini,” tegasnya di hadapan 50 mahasiswa yang mengikuti acara tersebut.

Kappa juga menekankan bahwa pendekatan moderasi beragama yang mengutamakan harkat dan martabat manusia sangat sesuai dengan keragaman Indonesia. Oleh karena itu, tokoh-tokoh moderat dan pemimpin agama dari berbagai komunitas diharapkan lebih aktif dalam memupuk nilai-nilai spiritual di kalangan penganut agama.

Baca Juga  Hari Pahlawan di Jembrana: Menghidupkan Kembali Solidaritas Sosial dan Persatuan

Sementara itu, I Nyoman Suardika, Ketua Jurusan Dharma Duta di STAHN Mpu Kuturan, mendorong para mahasiswa untuk menjunjung tinggi sikap toleransi melalui praktik moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, pemahaman positif terhadap perbedaan agama dapat membawa harmoni sosial. Ia juga menegaskan bahwa meskipun beragama secara berbeda, tujuan akhir yang diinginkan yaitu kebaikan dan kedamaian harus selalu dijaga. (Adv/gatra).

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments