GATRABALI.COM, DENPASAR – Yayasan BEDO dengan bangga mempersembahkan MarketFind 2024, sebuah pameran bertajuk Small Batch Sourcing Expo yang akan berlangsung pada 29-30 November 2024 di International Conference Center Bali, Kuta.
Acara ini bertujuan untuk mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, khususnya mereka yang memiliki kapasitas produksi terbatas, dalam memperluas akses ke pasar global.
Bali sudah lama dikenal sebagai tujuan utama bagi pelaku ritel internasional yang mencari produk berkualitas dalam jumlah kecil. Daerah seperti Kerobokan, Tangkuban Perahu, dan Tegalalang menjadi tempat favorit para buyer dari berbagai negara, termasuk Australia, Jepang, dan Singapura. Melalui MarketFind 2024, Yayasan BEDO berupaya menghadirkan kemudahan akses ekspor yang biasa dinikmati oleh UMKM Bali kepada pelaku usaha di seluruh Indonesia.
Jeff Kristianto, Ketua Yayasan BEDO, menjelaskan bahwa acara ini menjadi wadah bagi UMKM dari luar Bali untuk merasakan kemudahan ekspor dari Bali, memanfaatkan fasilitas pengiriman dan konsolidasi cargo yang memudahkan ekspor dalam skala kecil.
“Bali telah dikenal sebagai pusat sourcing bagi para buyer ritel internasional yang mencari produk unik dalam jumlah kecil. Kami ingin membawa ide ini ke platform yang lebih formal melalui MarketFind 2024,” ungkap Jeff Kristianto saat diwawancarai di Ravioli Restaurant, Panjer, Denpasar, pada Kamis, 3 Oktober 2024.
MarketFind 2024 akan menampilkan 101 booth yang mewakili berbagai sektor, termasuk Fashion & Beauty, Furniture & Craft, serta produk pertanian dan olahannya. Pameran ini dirancang dengan konsep Business-to-Business (B2B), di mana lebih dari 1000 buyer dari berbagai negara, termasuk pemilik butik kecil, toko online, dan pelaku Sunday Market diundang untuk menjajaki peluang kerjasama dengan UMKM Indonesia.
Zanny Zapata Chandra, Koordinator MarketFind Expo, menjelaskan bahwa pameran ini tidak hanya memfasilitasi pertemuan antara buyer dan UMKM, tetapi juga menyediakan berbagai pelatihan dan workshop bagi peserta untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam menghadapi pasar global.
“Selain pameran, kami akan mengadakan talkshow tentang Bali sebagai pusat perdagangan dunia, serta diskusi tentang keberlanjutan produk. Kami juga menawarkan kelas-kelas kerajinan khas Bali, tur kerajinan, dan sesi networking untuk memperluas wawasan para pelaku UMKM,” ujar Zanny.
Sebagai bagian dari komitmennya untuk mendukung UMKM, Yayasan BEDO akan menyelenggarakan serangkaian pelatihan selama bulan November, sebelum acara pameran berlangsung. Pelatihan ini mencakup persiapan identitas merek, pemahaman tren pasar, kebutuhan buyer, serta teknik pencarian buyer secara online. Setelah pameran, peserta juga akan mendapatkan pendampingan lebih lanjut untuk menindaklanjuti potensi kerjasama dengan buyer.
“Kami berharap MarketFind 2024 bisa menjadi event gotong royong di mana pelaku UMKM dan buyer bisa saling berbagi manfaat, dan kami sangat antusias untuk mendukung UMKM Indonesia meraih peluang di pasar global,” tambah Jeff Kristianto.
Dengan dukungan dari pelaku bisnis lokal dan internasional, MarketFind 2024 bertekad untuk memantapkan posisi Bali sebagai pusat sourcing global, khususnya untuk produk-produk dengan kapasitas produksi kecil. Pameran ini diharapkan menjadi langkah penting dalam memperkuat sektor ekspor Indonesia dan memperluas jangkauan UMKM ke pasar internasional.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran booth, jadwal acara, dan detail buyer, silakan kunjungi situs resmi MarketFind Expo di www.marketfindexpo.id.
Tentang Yayasan BEDO Yayasan BEDO adalah organisasi nirlaba yang fokus pada pemberdayaan UMKM Indonesia. Sejak tahun 2005, BEDO telah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada ribuan pelaku UMKM di seluruh Indonesia dengan tujuan meningkatkan kapasitas, keberlanjutan, dan akses pasar global. (gus/gb)