GATRABALI.COM, DENPASAR – Puncak perhelatan pemikiran seni dan desain kontemporer, Bali-Global Arts and Design Symposium (B-GADS), resmi dibuka pada Senin (21/10/2024) di Gedung Citta Kelangen, ISI Denpasar.
Acara ini mengangkat gagasan strategis mengenai solidaritas Asia Pasifik untuk inovasi dalam seni dan desain. Dalam simposium ini, 28 narasumber terpilih dan tiga pembicara kunci hadir memberikan perspektif, termasuk pentingnya transformasi pengelolaan perguruan tinggi seni agar berimbang antara pendidikan berbasis kelas dengan ruang aktualisasi bagi mahasiswa.
Kolaborasi Multikultural untuk Kemajuan Seni
Dalam sambutannya, Prof. Wayan Adnyana, Rektor ISI Denpasar, bersama Konsul Jenderal Jepang Katsutoshi Miyakawa dan Konsul Australia Ms. Amelia Ekkel, menekankan pentingnya kolaborasi lintas budaya.
“Pentingnya Kolaborasi Lintas Budaya melalui B-GAAD,”ungkap Prof. Wayan Adnyana.
Prof. Izumi Hatano, Presiden Okinawa Prefectural University of Arts, juga menyampaikan bahwa inisiatif seperti B-GAAD sangat penting di tengah lanskap global yang terfragmentasi, karena dapat mendorong pemahaman antarbudaya serta harmoni multikultural.

Pameran B-GAME dan B-GIDME: Raga-Rong-Paraga
Selain simposium, B-GAAD menyelenggarakan pameran seni visual dan desain bertajuk Bali-Global Arts Map Exhibition (B-GAME) dan Bali-Global Innovative Design Map Exhibition (B-GIDME), yang mengusung tema Raga-Rong-Paraga atau Bodies in and around Nature. Kedua pameran yang dibuka pada Minggu (20/10) di Agung Rai Museum of Art (ARMA), Ubud, serta dua galeri lain yakni Komaneka Art Gallery dan Tonyraka Art Gallery, menampilkan karya seniman dan desainer dari Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, dan berbagai negara lainnya.
B-GAME menampilkan 119 karya dari 105 seniman, dengan medium mulai dari lukisan, printmaking, fotografi, hingga video art yang dikurasi oleh Kun Adnyana, Jeon Dongsu, dan Warih Wisatsana. Karya-karya ini mengajak audiens merenungkan hubungan manusia dengan alam melalui eksplorasi visual yang mendalam. Beberapa seniman yang turut serta antara lain Lekung Sugantika, Made Gunawan, Made Sumadiyasa, dan pelukis internasional seperti Shiny Young dan Amit Kapoor.
Inovasi Desain Asia Pasifik dalam B-GIDME
B-GIDME menghadirkan 72 karya dari 63 desainer yang merentang pada berbagai disiplin, termasuk desain komunikasi visual, interior, fashion, produk, dan furnitur. Para desainer menginterpretasikan entitas manusia dalam “ruang harapan,” menciptakan momentum kreatif yang memadukan kearifan lokal dengan inovasi desain modern. Nama-nama yang berpartisipasi antara lain AA Ngurah Mayun K. Tenaya, Anita Indra Dewi & Mia Mitha, Putri Bali, Cush-Cush Gallery, hingga Shigemi Sakakibara dari Jepang.
B-GAAD 2024 menjadi ajang penting dalam menyatukan perspektif seni dan desain dari berbagai negara di Asia Pasifik, serta mendorong visi bersama untuk mengembangkan industri kreatif yang berkelanjutan di masa depan. (ism/gb)