GATRABALI.COM, DENPASAR – Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar terus memperluas jangkauan program internasionalnya dengan menyelenggarakan serangkaian kegiatan budaya bertaraf global di berbagai negara melalui inisiatif Bali Nata Bhuwana dan Bali Citta Bhuwana. Dimulai sejak tahun 2022, program ini mencerminkan dinamika ISI Denpasar dalam memperkuat jejaring kerja sama lintas kawasan dan bangsa.
Pada tahun 2024, ISI Denpasar akan melaksanakan Bali Nata Bhuwana III dengan tema yang berbeda di setiap negara. Di Shanghai, China, program ini bertema “Manah-Nunggal-Manu: The Enlightenment and Academic Insight” dan akan berlangsung dari 2 hingga 10 Juni 2024. Sementara itu, di Astana, Kazakhstan, program ini mengusung tema “Mukti-Manu-Murti: The Rise of Noble Humanity” pada 13 hingga 21 Agustus 2024. Program ini juga hadir di Jepang pada 31 September hingga 6 Oktober 2024 dengan tema “Karma-Manawa-Kirtya: Fate-Human-Fame”.
Selain itu, program pengabdian masyarakat internasional bertajuk Bali Citta Bhuwana II, dengan tema “Manawa Bhakti Prabawa (Dharma Mulia Sesama)”, akan dilaksanakan di Thailand pada 10 hingga 16 September 2024. Program ini bertujuan untuk memperluas diseminasi hasil pembelajaran ISI Denpasar di kancah internasional.
Momentum penting dari rangkaian kegiatan ini adalah Diplomasi Seni Budaya di Akademi Koreografi Nasional Kazakhstan (KNAC) pada 19 Agustus 2024. Acara ini diadakan bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Astana dalam rangka memperingati 31 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Kazakhstan. Pameran ini menampilkan karya-karya seniman dan fotografer Indonesia dan merupakan bagian dari upaya mempererat persahabatan kedua negara.
Rektor ISI Denpasar, Prof. I Wayan Adnyana, menyampaikan bahwa Bali Nata Bhuwana merupakan platform untuk mengaktualisasikan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka di tingkat global.
“Melalui Bali Nata Bhuwana dan Bali Citta Bhuwana, ISI Denpasar memperluas diplomasi seni budaya di panggung internasional, sekaligus menandatangani kerja sama dengan institusi seni bereputasi dunia,” tutur Prof. Wayan Adnyana.
Ia menambahkan bahwa program ini memperkuat visi ISI Denpasar sebagai perguruan tinggi yang berkarakter, unggul, dan bereputasi global.
Duta Besar RI untuk Kazakhstan, M. Fadjroel Rachman, turut menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi ini.
“Bali Nata Bhuwana menjadi ruang diplomasi kebudayaan dan jembatan persahabatan antara Indonesia dan Kazakhstan,” ujarnya.
Kolaborasi strategis ini diharapkan dapat memperkokoh hubungan antarnegara melalui kesenian dan kebudayaan. (ism/gb)