GATRABALI.COM, DENPASAR – Evensius Suban Ola, yang akrab dipanggil Even, asal Desa Redontena, Kecamatan Keluba Golit, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT, dikabarkan meninggal dunia mendadak di tempat kerjanya di kawasan Pahang, Malaysia Barat, pada Sabtu 2 November 2024 dini hari sekitar pukul 02.00 waktu setempat.
Rekan almarhum, Bao, yang juga merupakan warga Adonara, mengungkapkan bahwa sebelum meninggal, Even sempat menghubungi seorang teman melalui pesan WhatsApp untuk meminta pertolongan karena merasa tidak enak badan.
“Dia minta seorang teman datang karena dia muntah-muntah dan kondisinya lemah. Kami datang jam 3, tetapi dia sudah tidak ada,” kata Bao saat dihubungi melalui telepon selularnya.
Saat ini, jenazah Even telah berada di rumah sakit setempat untuk penanganan lebih lanjut. Bao menjelaskan bahwa almarhum memiliki semua dokumen legal selama bekerja di Pahang, termasuk paspor, visa yang masih berlaku, dan asuransi.
Menanggapi berita duka ini, Rahman Sabon Nama, seorang wartawan senior di Bali, segera menghubungi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru untuk mendapatkan bantuan dalam pemulangan jenazah.
“Saya telah menghubungi Pak Jati di KJRI Johor Bahru dan diminta menghubungi Pak Velly, yang biasa menangani masalah ini. Namun, hingga saat ini belum ada respons, mungkin karena hari libur,” ungkap Rahman.
Dia juga menambahkan bahwa aplikasi KSATRIA, yang dapat digunakan oleh WNI di Malaysia untuk melaporkan masalah, tidak dapat digunakan sepenuhnya karena kendala informasi tentang perusahaan tempat Even bekerja.
“Saya sudah mengisi data yang diminta, tetapi kesulitan karena tidak tahu nama perusahaan dan kontak majikannya,” jelas Rahman.
Terbaru, diinformasikan bahwa pihak asuransi akan menyerahkan keputusan pemulangan jenazah kepada pemilik perusahaan.
“Saya minta KBRI Kuala Lumpur dan KJRI Johor Bahru untuk tidak melepaskan tanggung jawab dan mengawal proses pemulangan jenazah ke Adonara,” tegas Rahman.
Evensius Suban Ola lahir di Redontena pada 1 Juli 1971 dan telah merantau ke Malaysia Barat sejak tahun 2002. Selama di Negeri Jiran, Even bekerja di perkebunan sawit dan juga berprofesi sebagai security di rumah majikannya. Almarhum meninggalkan seorang istri, Katarina Gebok, dan seorang anak, Bernadus Beda.(ism/gb)