GATRABALI.COM, BULELENG – Calon Gubernur Bali nomor urut 2, Wayan Koster, menghadiri acara simakrama bersama warga Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu, Buleleng pada Jumat 15 November 2024.
Dalam acara tersebut, Koster hadir didampingi calon wakil bupati Buleleng nomor urut 2, Gede Supriatna, anggota DPRD Bali Ketut Rochiceng, anggota DPR RI Ketut Kariyasa Adnyana, serta pengurus partai pengusul dan pendukung.
Warga antusias menyambut kedatangan Koster yang menyampaikan visi dan misinya dengan tema Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yang menekankan pada pelestarian adat, budaya, serta kearifan lokal Bali. Koster tidak hanya menjelaskan program-programnya, tetapi juga mendengarkan langsung aspirasi dari warga Desa Sepang.
Beberapa aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat antara lain adalah permintaan untuk pembangunan wantilan, pembinaan seni dan budaya, serta penyediaan sarana prasarana seperti gong dan kostum. Tokoh masyarakat setempat, Wayan Sutarman, mengapresiasi perhatian Koster terhadap pelestarian budaya Bali dan pembangunan desa adat. Menurutnya, kebijakan Koster dalam menjaga desa adat telah memperkuat seni, budaya, tradisi, agama, dan kearifan lokal, serta mendukung perkembangan pariwisata Bali.
“Dukungan kami untuk Pak Koster-Giri, warga akan berjuang agar bisa menang 85 persen,” ujar Wayan Sutarman.
Setelah mendengarkan aspirasi warga, Koster langsung meninjau pembangunan wantilan Desa Sepang yang saat ini baru mencapai tahap kerangka beton. Ia menegaskan komitmennya untuk membantu kelanjutan pembangunan wantilan tersebut setelah mendapat mandat dari masyarakat Bali.
“Saya akan bantu pembangunan wantilan ini setelah mendapat mandat krama Bali,” tegas Koster.
Usai acara di Desa Sepang, Koster melanjutkan simakrama di Desa Busungbiu. Di GOR Serbaguna Nanda Muda Graha, yang sebelumnya dibantu oleh Koster saat menjabat sebagai anggota DPR-RI, Koster kembali berjanji akan melakukan perbaikan infrastruktur gedung tersebut. GOR ini dianggap sebagai fasilitas penting untuk kegiatan generasi muda dan masyarakat desa.
“GOR ini sudah bolong-bolong, nanti langsung diperbaiki. Saya bantu sepenuhnya untuk Desa Busungbiu,” kata Koster.
Selain itu, Koster juga menyampaikan komitmennya untuk memperhatikan pengembangan infrastruktur di desa, termasuk prioritas untuk perbaikan jalan provinsi dan pembangunan trotoar serta taman.
“Aspirasi jalan provinsi akan kami prioritaskan, dan kami juga akan bangun trotoar yang bagus, sekaligus taman untuk jogging track,” ujar Koster.
Koster juga menegaskan bahwa desa adat akan menjadi perhatian serius dalam kepemimpinan Koster-Giri, dengan peningkatan dana bantuan keuangan khusus (BKK) untuk desa adat yang sebelumnya hanya Rp 75 juta per tahun menjadi Rp 300 juta per desa adat.
“Sebagai Gubernur Bali, saya naikkan BKK untuk desa adat menjadi Rp 300 juta. Kami hadir untuk mendukung kegiatan desa adat, sehingga tidak membebani krama Bali,” ungkap Koster.
Dengan komitmen untuk memperbaiki infrastruktur dan mendukung kebijakan yang berpihak pada desa adat, Koster berharap dapat terus mendapat dukungan warga untuk mewujudkan Bali yang lebih baik di masa depan.(gb)