GATRABALI.COM, DENPASAR – Kopi arak tanpa gula kini semakin lekat dengan warga Kota Denpasar, khususnya dalam setiap pertemuan partai. Hal ini terlihat pada anjangsana Ketua DPD PDI Perjuangan Bali, Wayan Koster, ke DPC PDI-P Denpasar, Jumat, 13 Desember 2024 pagi.
Minuman khas Bali tersebut disajikan sebagai pembuka acara, di mana ratusan pengurus dan kader DPC PDI-P Denpasar melakukan tos kopi arak sebelum memulai kegiatan.
Ketua DPC PDI-P Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, yang juga Ketua DPRD Kota Denpasar, mengungkapkan, “Sudah ada jajan di depan kawan-kawan dan kopi arak. Kita tos kopi arak Bali sebelum memulai kegiatan,” sambil memimpin acara.
Koster duduk di tengah diapit oleh Ngurah Gede dan Wakil Walikota terpilih, Agus Wibawa. Turut hadir dalam acara ini, Bendahara DPD PDI-P Bali, Dewa Made Mahayadnya, alias Dewa Jack, bersama pengurus dan senior partai.
Tradisi mengonsumsi kopi arak ini sudah semakin populer di kalangan krama Bali, terutama setelah Gubernur Bali 2018-2023, Wayan Koster, menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 1 Tahun 2020, yang mengatur tata kelola minuman fermentasi khas Bali, termasuk arak, tuak, dan brem. Pergub ini telah memposisikan arak Bali sejajar dengan minuman spirit dunia seperti whiskey, vodka, soju, dan sake.
Pada kesempatan tersebut, Koster juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pengurus dan kader DPC PDI-P Denpasar atas perjuangan tanpa pamrih mereka, yang berkontribusi besar dalam kemenangan pasangan Koster-Giri dalam Pilgub Bali. Meskipun kemenangan yang diraih hanya tipis, yakni 50,05 persen, Koster mengapresiasi soliditas dan kerjasama yang luar biasa dari pengurus dan kader di Denpasar.
Dalam sambutannya, Koster berterima kasih atas kerja keras selama tiga bulan yang membuahkan hasil ini.
“DPP partai memantau dan sangat mengapresiasi kinerja kita di Bali. Banyak pemimpin pusat yang sempat risau dengan Bali, tapi kita turun terus ke arus bawah dan bekerja keras,” ujarnya.
Sementara itu, I Gusti Ngurah Gede menegaskan bahwa meskipun hasil yang diperoleh hanya sedikit lebih dari 50 persen, perjuangan yang dilakukan para kader sudah maksimal. “Kami sangat berterima kasih atas dukungan semua pihak yang telah bekerja keras,” ucapnya.
Ngurah Gede juga berharap kedepannya, pemerintah provinsi dapat memperhatikan masalah kemacetan, pendidikan, sampah, air bersih, dan lahan untuk pembangunan kantor kecamatan di Denpasar Timur.
Koster, yang kini siap memimpin Bali bersama wakilnya, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Giri Prasta), berkomitmen untuk segera mewujudkan sejumlah program strategis yang telah dijanjikan selama kampanye. Di antaranya adalah penanganan kemacetan, penyediaan air bersih, pengelolaan sampah, dan peningkatan kualitas pendidikan serta kesehatan di Bali.
Acara yang penuh keakraban ini ditutup dengan makan nasi jinggo bersama, menandai ikatan kekeluargaan yang semakin erat antara para pengurus PDI-P Denpasar dan Ketua DPD PDI-P Bali, Wayan Koster. (gb)
