Rabu, Maret 12, 2025
BerandaBaliBadungSinergi Pemerintah dan Adat, Bupati Badung Apresiasi Upacara Pemahayu Jagat di Desa...

Sinergi Pemerintah dan Adat, Bupati Badung Apresiasi Upacara Pemahayu Jagat di Desa Cemagi

GATRABALI.COM, BADUNG – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri pelaksanaan Upacara Pemahayu Jagat yang digelar di Pantai Seseh, Desa Adat Seseh, Desa Cemagi, Mengwi, pada Senin, 30 Desember 2024.

Upacara ini dipimpin oleh Ida Ratu Sulinggih Griya Budha dengan melibatkan krama Desa Adat Seseh, tokoh adat, dan instansi pemerintah. Pelaksanaan acara dikoordinasikan oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung sebagai leading sektor.

Dalam sambutannya, Bupati Giri Prasta menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas pelaksanaan upacara yang bertujuan menjaga keseimbangan alam secara niskala.

Ia mengucapkan terima kasih kepada Ida Ratu Sulinggih yang memimpin puja wali, krama Desa Adat Seseh, serta tokoh adat yang telah berperan dalam acara tersebut.

Baca Juga  Bali Jadi Tuan Rumah MNEK 2025, Pj Gubernur Bali: Momentum Perkuat Kerja Sama Global

Bupati menjelaskan bahwa rangkaian Upacara Mulang Pekelem, yang merupakan bagian dari Pemahayu Jagat, memiliki makna penting untuk menjaga harmoni antara manusia dan alam semesta.

“Hari ini, kita melaksanakan upacara Mulang Pekelem, sebuah upacara yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan alam secara niskala di wilayah Badung. Upacara ini menjadi pengingat tentang pentingnya harmoni antara manusia dan alam semesta,” ujarnya.

Selain Mulang Pekelem, Bupati juga menyoroti pelaksanaan Upacara Nangluk Merana, yang bertujuan untuk mencegah gangguan baik secara sekala maupun niskala.

Baca Juga  Wujud Apresiasi Pada Lansia, Pemkot Denpasar Gelar Puncak Peringatan HLUN 2023

“Mari bersama-sama terus menjalankan dan menyempurnakan tradisi ini demi keberlanjutan kehidupan di Badung yang harmonis dan seimbang,” tambahnya.

Bupati Giri Prasta juga memberikan pesan kepada masyarakat terkait pelaksanaan ritual adat, khususnya yang berkaitan dengan kematian, seperti ulah pati atau salah pati. Ia mengingatkan masyarakat untuk segera berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan dalam menghadapi situasi tersebut.

“Dengan demikian, dapat segera dilaksanakan ritual atau prosesi yang benar sesuai adat dan tradisi kita, yaitu Karikubaya,” jelasnya.

Baca Juga  Bangun Sinergi Inspiratif, Tim Penggerak PKK Pusat Kunjungi Kabupaten Badung

Pelaksanaan Upacara Pemahayu Jagat ini diharapkan mampu menjaga kelestarian adat dan tradisi Bali sekaligus menjadi simbol sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan alam.

Bupati menutup sambutannya dengan harapan agar upacara ini membawa manfaat bagi seluruh masyarakat Badung.

“Semoga apa yang telah kita lakukan hari ini berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi kita semua. Mari kita terus bersinergi menjaga adat dan tradisi demi kesejahteraan masyarakat Badung,” pungkasnya.

Upacara ini menjadi bukti komitmen Pemerintah Kabupaten Badung dalam mendukung pelestarian budaya lokal sebagai bagian dari kekayaan yang tak ternilai. (gb)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments