GATRABALI.COM, BULELENG – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Buleleng terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pariwisata di daerahnya melalui program unggulan yang sejalan dengan visi Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
Salah satu langkah awal yang diambil adalah meluncurkan Gerakan Wisata Bersih dan Hijau dengan penanaman pohon di daerah wisata Pura Bukit Batu Kursi, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, pada Rabu 8 Januari 2025.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara, dalam wawancara di ruang kerjanya, menjelaskan bahwa gerakan ini melibatkan sinergitas antara berbagai pihak, termasuk Pemerintah Desa Pemuteran, lembaga pengelola hutan desa (LPHD), pengempon pura, serta kelompok sadar wisata (Pokdarwis).
“Penanaman pohon di Pura Bukit Batu Kursi merupakan hasil keputusan bersama setelah melakukan pengamatan langsung di lapangan dan laporan dari pihak terkait,” ujar Dody Askara.
Program ini bertujuan untuk memastikan setiap pohon yang ditanam dapat tumbuh dengan baik dan menjaga kelestarian alam di sekitar kawasan wisata. Selain itu, gerakan ini juga melibatkan edukasi kepada masyarakat dan pengelola wisata mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan kehijauan lokasi wisata.
“Kami pastikan bahwa setiap pohon yang ditanam di sini akan tumbuh dengan baik. Kami juga memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar dan pengelola wisata tentang pentingnya menjaga kebersihan,” tambahnya.
Penyemprotan dan pemeliharaan tanah menjadi bagian penting dalam memastikan pohon yang ditanam dapat bertumbuh optimal. Dinas Pariwisata Buleleng juga memastikan jenis pohon yang ditanam sesuai dengan kontur tanah setempat, salah satunya pohon beringin yang memiliki daya tahan hidup kuat di tanah keras. Pohon-pohon ini akan ditanam di sepanjang jalur tangga Pura Bukit Batu Kursi sebagai bagian dari penghijauan dan untuk menyediakan tempat berteduh bagi wisatawan dan umat Hindu yang hendak sembahyang.
Selain di Pura Bukit Batu Kursi, program ini juga mencakup penanaman pohon di titik-titik lainnya, seperti Bukit Udeng-udengan dan lokasi lainnya yang jarang ditumbuhi pohon. Untuk memastikan ketersediaan air, Dinas Pariwisata telah memasang selang tetes yang mengalirkan air dari sumber Pura Pemuteran. Targetnya, seluruh kegiatan penghijauan ini selesai pada Maret 2025.
Dody Askara juga menggandeng Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja untuk membantu merancang gambar dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk mengalirkan sumber air lain menuju Pura Bukit Batu Kursi.
Tak hanya itu, Dispar Buleleng juga merencanakan kegiatan bersih-bersih sampah plastik di jalur puncak Desa Wanagiri, yang merupakan aset milik Pemerintah Kabupaten Buleleng. Kegiatan ini akan melibatkan seluruh stakeholder di Desa Pancasari dan Desa Wanagiri, termasuk pedagang yang ada di kawasan Puncak Mongkey Forest Wanagiri.
“Kami mengajak seluruh pengelola destinasi wisata dan desa wisata untuk berpartisipasi aktif dalam mewujudkan pariwisata yang bersih, sehat, dan hijau. Kami percaya bahwa dengan Gerakan Wisata Bersih dan Hijau, kualitas pariwisata di Buleleng akan naik kelas dan mampu menarik lebih banyak wisatawan,” tutup Dody Askara.
Dengan lebih dari 600 ribu wisatawan yang telah mengunjungi Buleleng pada tahun 2024, Dispar Buleleng yakin bahwa angka kunjungan akan semakin meningkat seiring dengan upaya pengelolaan wisata yang lebih berkualitas.(adv/gb)