Jumat, April 25, 2025
BerandaBisnis EkonomiEkonomi Global Melemah, OJK Optimistis Fundamental Indonesia Tetap Kuat

Ekonomi Global Melemah, OJK Optimistis Fundamental Indonesia Tetap Kuat

GATRABALI.COM, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan stabilitas sektor jasa keuangan (SJK) nasional tetap solid meskipun dinamika ekonomi global semakin kompleks. Hal ini disampaikan dalam hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK pada 26 Maret 2025.

Plt. Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK, M. Ismail Riyadi, menjelaskan bahwa tekanan global semakin meningkat seiring perbedaan arah pemulihan ekonomi di berbagai kawasan.

“Perekonomian AS melambat di bawah ekspektasi, sementara Eropa dan Tiongkok menunjukkan pemulihan lebih kuat dari perkiraan,” ujarnya.

Volatilitas pasar meningkat, didorong oleh ketidakpastian kebijakan ekonomi dan risiko geopolitik. OECD merevisi pertumbuhan global tahun 2025 menjadi 3,1 persen, dan Indonesia diproyeksikan tumbuh 4,9 persen sedikit lebih rendah, namun masih sejalan dengan negara-negara sejenis.

Baca Juga  OJK Perkuat Karakteristik Perbankan Syariah Dengan Luncurkan Tiga Pedoman Produk Baru

Sinyal positif datang dari lembaga pemeringkat global. Moody’s dan Fitch masing-masing mempertahankan peringkat kredit Indonesia pada level Baa2 dan BBB dengan outlook stabil, mencerminkan kepercayaan internasional terhadap ketahanan ekonomi dan kebijakan nasional.

Pasar saham domestik juga menunjukkan dinamika signifikan. IHSG menguat 3,83 persen mtd pada 27 Maret 2025, namun pasca libur Lebaran mengalami tekanan tajam hingga turun 7,90 persen ke level 5.996,14. Meski demikian, pemulihan cepat terlihat dengan kenaikan harian 4,79 persen pada 10 April 2025, menutup di level 6.254,02.

Baca Juga  DPRD Buleleng Dorong Transparansi Penyaluran KIP, Siap Lakukan Cross-Check

Pasar obligasi pun turut mengalami gejolak. Indeks ICBI terkoreksi 0,17 persen secara bulanan, namun mencatatkan kenaikan 1,75 persen secara tahunan. Investor asing mencatatkan net buy Rp1,72 triliun untuk SBN dan net sell Rp0,43 triliun untuk obligasi korporasi.

Sementara itu, dalam rangka bulan Ramadan, OJK sukses menyelenggarakan GERAK Syariah untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan syariah. Total 2.863 kegiatan berhasil digelar, menjangkau lebih dari 6,3 juta peserta, menghimpun dana Rp1,9 triliun dan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp4,6 triliun.

Baca Juga  Pilkada 2024, Bawaslu Bali Jelaskan Aturan Terkait Bantuan Sosial Paslon

Guna meredam gejolak pasar, OJK juga memberikan relaksasi kebijakan buyback saham tanpa RUPS sesuai POJK 13/2023. Kebijakan ini berlaku sejak 18 Maret selama 6 bulan. Hingga 8 April 2025, sebanyak 19 emiten menyatakan minat untuk melakukan buyback dengan total alokasi dana mencapai Rp14,86 triliun.

Langkah-langkah ini dinilai sebagai bentuk respons cepat OJK dalam menjaga stabilitas pasar dan memberikan kepercayaan kepada pelaku industri keuangan serta investor.(gus/gb)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments