Kamis, April 24, 2025
BerandaBaliBadungTingkatkan Kesadaran Pencegahan Diabetes, Tropicana Slim Ajak Masyarakat Bali Terapkan Pola Hidup...

Tingkatkan Kesadaran Pencegahan Diabetes, Tropicana Slim Ajak Masyarakat Bali Terapkan Pola Hidup Sehat

GATRABALI.COM, BADUNG – Tropicana Slim sejak Januari 2025 menggelar kampanye tahunan bertajuk #BeatDiabetes dengan melakukan edukasi kesehatan dan cek gula darah gratis berkeliling di 41 kota di Indonesia. Termasuk di Bali, pada Minggu, 13 April 2025 juga digelar kampanye #BeatDiabetes yang dipusatkan di NutriHub Bali, dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pencegahan diabetes melalui pola hidup sehat.

Area Marketing Associate PT Nutrifood Indonesia Region Bali Randy Rentanaka mengatakan penerapan pola makan dan pola hidup yang tidak sehat, menjadi pemicu meningkatnya jumlah penderita diabetes di Indonesia.

“Melalui kegiatan ini, kami berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit diabetes melalui pencegahan dan penerapan pola hidup yang jauh lebih sehat,” ucap Randy disela-sela kegiatan kampanye #BeatDiabetes tersebut.

Ia menyampaikan, kegiatan ini sekaligus untuk memperingati Hari Kesehatan Sedunia pada 7 April lalu dan bertepatan dengan momen pasca-Lebaran. Tropicana Slim juga mengangkat topik “Anti LEBAR-an, Setelah Lebaran” untuk mengajak masyarakat kembali bijak memilih dan mengkonsumsi makanan, setelah sebelumnya berlebihan pada momen libur Lebaran.

Rangkaian acara diawali dengan olahraga bersama komunitas PoundFit, selanjutnya diisi dengan cek kesehatan berupa cek kondisi kulit, cek tensi, cek gula darah, dan cek massa otot secara gratis untuk masyarakat.

Baca Juga  Sinergi OJK Bali dan Perbarindo Tingkatkan Standar Hukum Perkreditan BPR
Tingkatkan Kesadaran Pencegahan Diabetes, Tropicana Slim Ajak Masyarakat Bali Terapkan Pola Hidup Sehat
Tingkatkan Kesadaran Pencegahan Diabetes, Tropicana Slim Ajak Masyarakat Bali Terapkan Pola Hidup Sehat. sumber foto : ism/gb

Selanjutnya juga diisi acara talksow dengan menghadirkan dokter sebagai narasumber terkait upaya pencegahan penyakit diabetes. Masyarakat yang hadir juga berkesempatan mendapatkan sarapan sehat, undian berhadiah dan bingkisan gratis yang telah disiapkan Tropicana Slim.

Randy menambahkan, saat ini jumlah penderita diabetes di Indonesia menduduki peringkat keempat tertinggi di Indonesia. “Penyebabnya karena pola makan tidak sehat, contohnya kalau tidak makan nasi, katanya tidak kenyang. Kemudian makan mie ditambah nasi, makan nasi ditambah sambel kentang hati, ini artinya triple carbo,” katanya.

Selain itu, ada miskonsepsi di masyarakat bahwa minuman kemasan semuanya tidak sehat. Padahal yang perlu diperhatikan seberapa banyak kadar gula dalam kemasan itu.

“Kalau kita bandingkan dengan seduhan teh di rumah maupun di kedai, seringkali kita tidak memperhatikan jumlah gula yang dituangkan ke dalam gelas, berapa sendok yang dituangkan menjadi tidak tertakar dengan pasti. Padahal berdasarkan Permenkes No 30 Tahun 2013, baas konsumsi gula harian itu 50 gram, itu sudah termasuk semua gula yang dikonsumsi, termasuk pada nasi yang dimakan dan bukan hanya gula langsung,” kata Randy.

Baca Juga  Pria Ini Diamankan Polisi Gegara Membawa Senjata Tajam

Berikutnya, masyarakat seringkali juga mengikuti tren makanan dan minuman kekinian yang tidak sehat karena terpengaruh para food blogger. “Saat konsumsi gula yang banyak, tetapi tidak diikuti dengan pola latihan yang baik sehingga gula menjadi menumpuk di dalam tubuh,” ujarnya.

Sebelumnya Noviana Halim selaku Brand Manager Tropicana Slim mengatakan kampanye #BeatDiabetes telah dilakukan secara konsisten sejak 2018 sebagai bentuk komitmen Tropicana Slim dalam mengedukasi hidup sehat dan mengurangi risiko diabetes. Puncak #BeatDiabetes menggandeng berbagai komunitas dan organisasi kesehatan, dengan rangkaian acara meliputi olahraga PoundFit, edukasi kesehatan bersama dokter, dan pemeriksaan kesehatan gratis untuk mendukung deteksi dini diabetes.

dr. A. A. A. Md Citrarasmi Sp.DVE. FINSDV, SH. menyampaikan masa liburan memang sering dikaitkan dengan peningkatan suasana hati dan penurunan stres. Namun, di balik manfaat ini, terdapat efek samping yang perlu diwaspadai, yaitu kenaikan berat badan.

Baca Juga  Pemprov Bali Terapkan Teknologi Insinerator untuk Penanganan Sampah di TPA Suwung

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa waktu libur berkaitan dengan kenaikan berat badan rata-rata sebesar 0,37 kg hingga 2,3 kg, dimana bagi mereka yang memiliki berat badan berlebih ternyata cenderung mengalami kenaikan berat badan yang lebih tinggi . Hal ini dikarenakan asupan kalori yang cenderung meningkat selama liburan, salah satunya akibat konsumsi makanan tinggi gula dan lemak dalam jumlah lebih banyak dari biasanya.

Menyikapi kebiasaan konsumsi makanan secara berlebihan saat hari raya, dr. Rizka Kurnia Susanty juga menekankan bahwa meski angka kenaikan berat badan terlihat kecil, namun bisa berkontribusi pada peningkatan berat badan tahunan hingga 51% dan jika tidak dikontrol, dapat berujung pada risiko obesitas dan penyakit terkait, seperti diabetes.

“Diperlukan pola makan yang baik untuk menurunkan berat badan, dengan menjaga mengurangi asupan kalori berlebih tanpa mengorbankan nutrisi penting. Masyarakat dapat mulai dengan mengurangi porsi makan secara bertahap, pilih makanan dan minuman rendah GGL (gula, garam, lemak), serta konsumsi cukup protein dan lebih banyak serat untuk membantu rasa kenyang lebih lama,” ujarnya.(ism/gb)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments