GATRABALI.COM, DENPASAR – Gubernur Bali, Wayan Koster, membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2026, yang digelar di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali.
Dalam arahannya, Gubernur menekankan perlunya kerja keras, cepat, dan kolaboratif antar seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat fondasi pembangunan Bali.
“Konsep pembangunan Bali ke depan akan mengusung prinsip satu pulau, satu pola, dan satu tata kelola yang terintegrasi. Meski daerah punya kewenangan masing-masing, namun kepentingan bersama harus menjadi prioritas,” tegas Koster.
Lebih jauh, Gubernur Koster menyampaikan bahwa pembangunan Bali tidak hanya difokuskan pada target lima tahun ke depan, melainkan diarahkan pada visi jangka panjang menuju 100 Tahun Bali Era Baru 2025–2125. Untuk itu, program-program strategis yang bersifat fundamental harus segera diakselerasi pelaksanaannya.
Beberapa program prioritas yang menjadi fokus di antaranya adalah:
- Transisi menuju energi bersih
- Swasembada dan diversifikasi pangan
- Pengendalian konversi lahan produktif
- Peningkatan layanan kesehatan
- Pembangunan infrastruktur strategis seperti underpass dan subway di kawasan Denpasar dan Badung
- Pendidikan gratis hingga SMA/SMK serta program Satu Keluarga Satu Sarjana
“Target kita, seluruh pondasi penting pembangunan sudah harus terbentuk pada akhir 2029, agar pembangunan Bali berjalan lebih sistematis ke depannya,” ujar Gubernur pada Selasa, 15 April 2025.
Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Irjen. Pol. (Purn.) Sang Made Mahendra Jaya, yang hadir secara daring, mendorong daerah untuk berinovasi serta memastikan alokasi anggaran lebih terfokus pada peningkatan pelayanan publik. Ia juga menekankan agar Bali memperhatikan persoalan lingkungan, khususnya kebersihan dan keindahan kawasan wisata.
Dukungan juga datang dari Deputi Bidang Infrastruktur Kementerian PPN/Bappenas, Abdul Malik Sadat Idris, yang menggarisbawahi pentingnya pembangunan ekonomi wilayah non-metropolitan, peningkatan kualitas ekosistem pesisir, serta pengembangan sektor pertanian dan ekonomi kreatif sebagai pilar penunjang pariwisata berkelanjutan.
Pembukaan Musrenbang ini dihadiri oleh berbagai unsur penting, termasuk tokoh adat dan pemuka masyarakat Bali, seperti Ida Shri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun, Ketua MDA Provinsi Bali Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, Sekda Dewa Made Indra, bupati/wali kota se-Bali, kepala OPD, hingga BUMN, BUMD, dan asosiasi kemasyarakatan.
Dengan dibukanya Musrenbang 2026 ini, Pemerintah Provinsi Bali mempertegas komitmennya untuk mewujudkan pembangunan yang kokoh, inklusif, dan berkelanjutan demi masa depan Bali yang lebih sejahtera.(gus/gb)