GATRABALI.COM, DENPASAR – Dalam rangka Hari Kartini dan menjelang Hari Raya Kuningan, Ketua Dekranasda Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, didampingi Direktur Umum PDAM Kota Denpasar, melaksanakan kunjungan ke sentra kerajinan Gerabah Mertasari di Banjar Binoh Kaja, Desa Ubung Kaja, Denpasar, Selasa, 29 april 2025.
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan memberikan dukungan moril kepada para pengrajin, tetapi juga disertai dengan aksi sosial berupa pembagian 40 paket sembako kepada para lansia yang turut aktif dalam produksi gerabah.
Tercatat sekitar 40 lansia hadir dan mengikuti kegiatan tersebut yang dimana pembagian sembako ini dilaksanakan di GOBAK usaha kuliner milik Desa Ubung Kaja.
Dalam sambutannya, Ny. Sagung Antari Jaya Negara mengatakan bahwa kunjungan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap semangat para pengrajin, khususnya para lansia, yang tetap aktif berkarya meskipun usia sudah lanjut.
“Kami sangat terinspirasi oleh semangat luar biasa para pengrajin lansia di sini. Tempat produksi gerabah Mertasari ini memang sederhana, namun mampu menghasilkan banyak karya yang berkualitas. Bersama Dirum PDAM Kota Denpasar, kami berencana membantu memperbaiki fasilitas produksi di sini agar para pengrajin bisa bekerja dengan lebih nyaman. Kami berharap juga akan ada generasi muda yang mau meneruskan tradisi ini,” ujar Ny. Sagung Antari Jaya Negara.
Gerabah Mertasari yang saat ini dikelola oleh sekitar 20 pengrajin, sebelumnya sempat mencapai 25 orang. Setiap pengrajin mampu memproduksi rata-rata 15 gerabah berukuran besar per hari, dan untuk ukuran kecil bisa mencapai 25 buah. Produk gerabah ini tidak hanya dipasarkan di Bali seperti Klungkung, Gianyar, Singapadu, Batubulan, dan Kapal, namun juga pernah ke luar daerah seperti Lampung, dengan pesanan khusus untuk upacara ngaben massal sebanyak 250 buah.
Nyoman Sulasmi, salah satu pengrajin senior Gerabah Mertasari, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian yang diberikan.
“Kami sangat berterima kasih atas kunjungan dan rencana renovasi yang disampaikan oleh Ketua Dekranasda Kota Denpasar. Ini menjadi semangat baru bagi kami untuk terus berkarya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kelian Adat Banjar Binoh Kaja, I Ketut Swena, turut mengapresiasi kegiatan ini. Ia menekankan bahwa kerajinan gerabah di wilayahnya sudah ada sejak zaman dahulu sebelum masa peperangan dan diwariskan secara turun-temurun.
“Kerajinan gerabah ini merupakan warisan leluhur yang harus kita jaga. Bahan baku saat ini memang sulit, namun semangat para lansia tetap kuat. Kami berharap melalui pembinaan dan dukungan pemerintah, generasi milenial dan Gen Z juga tertarik untuk meneruskan kerajinan ini dengan sentuhan modern,” kata Ketut Swena.
Kegiatan ini juga mengangkat konsep “Nandurin Karang Awak,” yakni upaya meningkatkan potensi ekonomi lokal melalui penguatan UMKM di wilayah Ubung Kaja. Gerabah Mertasari sendiri menjadi ikon penting dalam upaya pelestarian seni kerajinan tradisional di Kota Denpasar.(gus/gb)
