GATRABALI.COM, BANGLI – Sekretaris I TP PKK Provinsi Bali, Ny. Seniasih Giri Prasta, mendorong para kader PKK di Kabupaten Bangli untuk semakin aktif dalam memantau kondisi kesehatan masyarakat, terutama ibu hamil, balita, dan lansia.
Hal ini disampaikan saat kegiatan sosial bertajuk “Menyapa dan Berbagi” yang digelar di Desa Bonyoh, Kecamatan Kintamani, Jumat (23/5/2025).
Dalam arahannya, Ny. Seniasih menekankan bahwa upaya menurunkan angka stunting serta mengatasi kemiskinan perlu dijalankan secara terintegrasi dengan kerja sama lintas sektor dan melibatkan berbagai elemen masyarakat.
“Persoalan stunting dan kemiskinan bukan hanya tugas pemerintah atau PKK saja. Semua pihak perlu bergotong royong agar tidak ada lagi keluarga yang kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, termasuk asupan gizi untuk anak-anak,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan pentingnya menjaga sinergi antara kader PKK dengan lembaga seperti BKOW, PUSPA, dan BK3S yang kini aktif kembali dalam mendukung berbagai program kemasyarakatan.
Tak hanya menyoroti isu kesehatan dan kemiskinan, Ny. Seniasih turut mengingatkan pentingnya edukasi lingkungan. Ia mengajak kader PKK serta masyarakat luas untuk membiasakan gaya hidup ramah lingkungan dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dimulai dari rumah tangga.
Kegiatan sosial ini turut dirangkaikan dengan penyaluran bantuan kepada warga dari dua desa, yakni Desa Bonyoh dan Desa Abuan. Total 50 orang penerima bantuan terdiri atas 10 orang lansia, 10 ibu hamil, 10 balita, 10 penyandang disabilitas, dan 10 kader PKK. Masing-masing menerima paket kebutuhan pokok.
Dalam mendukung ketahanan pangan keluarga, warga juga diberikan 1.000 bibit tanaman produktif seperti cabai, durian, alpukat, jambu kristal, dan nangka.
Sejumlah perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Bali hadir dalam kegiatan ini, di antaranya dari Dinas Perikanan, Dinas PMD dan Dukcapil, Satpol PP, Dinas Sosial dan P3A, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup, serta Dinas Koperasi dan UKM.
Sebagai bagian dari edukasi masyarakat, kegiatan juga disertai penyuluhan tentang pencegahan rabies. Dalam kesempatan itu, Ny. Seniasih mengingatkan warga yang memelihara hewan seperti anjing dan kucing agar bertanggung jawab, termasuk melakukan vaksinasi dan tidak membiarkan hewan berkeliaran bebas.
“Sejak awal tahun 2025, sudah sembilan kasus kematian akibat rabies di Bali. Ini perlu menjadi perhatian serius bagi kita semua,” tegasnya.(ism/gb)