GATRABALI.COM, BULELENG – Penjabat (PJ) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, mendorong pelaksanaan pembangunan kesehatan yang berorientasi pada upaya promotif preventif dengan fokus pada kesehatan masyarakat.
Hal ini disampaikannya saat membuka kegiatan Koordinasi dan Advokasi Lintas Program/Lintas Sektor (LP/LS) serta Kick Off Integrasi Layanan Kesehatan Primer (ILP) di Kabupaten Buleleng, yang dilaksanakan di Ruang Rapat Rumah Jabatan Bupati Buleleng pada Jumat 17 Mei 2024.
Indonesia sedang mempersiapkan diri untuk memanfaatkan bonus demografi dan mewujudkan Indonesia Emas Tahun 2045. Salah satu aspek sentral yang perlu dipersiapkan adalah kualitas sumber daya manusia (SDM). Menurut Lihadnyana, dua sektor yang perlu ditekankan dalam mewujudkan kualitas SDM prima adalah pendidikan dan kesehatan.
“Begitu pentingnya kesehatan dan pendidikan itu. Oleh karena itu, penting kiranya di dalam hal merumuskan kebijakan dan anggaran, target itu harus jelas,” ujar Lihadnyana.
Dalam kebijakan dan pembangunan kesehatan, Lihadnyana menekankan pentingnya mengutamakan upaya promotif preventif dengan orientasi sehat. Ini berarti program kesehatan haruslah berfokus pada pencegahan dan promosi kesehatan, bukan hanya pada penanganan kuratif.
“Kalau kesehatan itu yang paling penting ada di hulunya, sehingga orang tidak sakit. Oleh karena itu, integrasi layanan primer itu sebagai wujud nyata dari pola kerja kolaboratif,” tegasnya.
Lihadnyana berharap besar pada program ILP ini, yang diharapkan mampu menjadi program pembangunan kesehatan melalui pendekatan preventif-promotif yang berjalan secara efektif. Hal ini juga merupakan perwujudan dari reformasi birokrasi untuk menghasilkan birokrasi yang berdampak nyata. Menurutnya, hasil kinerja harus diukur dengan indikator-indikator pencapaian yang jelas, dan uang pajak yang dibayarkan rakyat harus digunakan untuk memberikan pelayanan maksimal.
“ILP melibatkan berbagai sektor di sini. Demikian harus dipahami dulu apa grand design dari layanan ini? Harus membuat pokja. Kita siapa? Berbuat apa? Untuk apa? Hasilnya apa? Apa outcome dari kegiatan ini? Indeks kesehatan masyarakat. Apa ukuran indeks kesehatan masyarakat? Orang menjadi tidak begitu banyak sakit. Ini harus jelas,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng menjelaskan bahwa Program ILP adalah sebuah pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas, kualitas, dan efisiensi layanan kesehatan primer. ILP dilakukan dengan mengintegrasikan berbagai layanan kesehatan dasar di satu tempat atau dalam satu sistem.
“Program ini memiliki tiga prinsip utama: prinsip siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan kesehatan, prinsip pendekatan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat desa dan dusun, serta prinsip penguatan pemantauan wilayah setempat (PWS),” ucapnya.
Dengan adanya program ILP, diharapkan masyarakat Buleleng dapat merasakan peningkatan kualitas layanan kesehatan yang lebih baik, efisien, dan berkelanjutan, sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang sehat dan produktif.(adv/gb)