GATRABALI.COM, DENPASAR – Sebagai bagian dari komitmen dalam mendukung pengembangan ekonomi hijau, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menggelar pendampingan inovasi produk bagi lima UMKM Hijau yang telah lolos kurasi dan memenangkan lomba inovasi hijau tahun 2024.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk UMKM berbasis keberlanjutan sehingga mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.
Kelima UMKM Hijau yang mendapatkan pendampingan ini telah menghadirkan inovasi dalam pengolahan limbah plastik, penerapan teknik pewarnaan alami yang ramah lingkungan, serta konsep produksi berbasis zero waste untuk meningkatkan nilai tambah produk mereka. Salah satu UMKM bahkan melibatkan komunitas wanita difabel dalam proses produksinya, mencerminkan nilai inklusivitas dalam pengembangan industri hijau.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja; Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda H. Panjaitan; serta kurator nasional di bidang fesyen dan kriya, Wignyo Rahadi.
Dalam sesi pendampingan, masing-masing UMKM memaparkan proses produksi produk hijau mereka dan mendapatkan masukan langsung dari kurator guna meningkatkan kualitas dan nilai jual produk.
Dalam sambutannya, Erwin Soeriadimadja menyampaikan apresiasi kepada lima UMKM Hijau yang berhasil memenangkan lomba inovasi hijau. Ia berharap melalui pendampingan ini, UMKM Hijau dapat semakin berkembang dan memiliki daya saing yang lebih kuat di tingkat nasional.
Program ini juga selaras dengan prioritas ke-5 Asta Cita Pemerintah, yaitu pengembangan ekosistem ekonomi hijau.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda H. Panjaitan, menegaskan bahwa pendampingan ini bertujuan untuk menciptakan UMKM berbasis hijau yang berkelanjutan dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Ia juga menyebutkan bahwa UMKM Hijau yang telah lolos kurasi memiliki kesempatan untuk ikut serta dalam acara unggulan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, seperti Bali Jagadhita.
Kurator nasional di bidang fesyen dan kriya, Wignyo Rahadi, menambahkan bahwa UMKM Hijau yang berkelanjutan adalah mereka yang menerapkan konsep produksi hijau secara menyeluruh. Hal ini meliputi eliminasi limbah produksi, penggunaan bahan alami, serta penerapan energi alternatif dalam proses produksi.
Bank Indonesia Provinsi Bali optimistis bahwa seluruh inovasi yang telah dikembangkan oleh UMKM Hijau ini dapat terus ditingkatkan. Diharapkan, para pelaku UMKM dapat mengimplementasikan berbagai masukan dari kurator untuk menyempurnakan produk mereka. Produk hasil inovasi ini juga akan ditampilkan dalam acara Bali Jagadhita VI: Integrating All, Empowering All yang akan diselenggarakan pada Juni mendatang.(ism/gb)
