GATRABALI.COM, TABANAN – Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung kegiatan adat dan keagamaan masyarakat dengan menghadiri Upacara Pemelaspasan Kayangan di Bale Banjar Mekarsari Carik Kauh, Desa Gadungan, Kecamatan Selemadeg Timur, pada Kamis, 20 Juni 2024.
Acara yang dihadiri oleh perwakilan Anggota DPR RI, Sekretaris Daerah, serta para Kepala Perangkat Daerah Setda Kabupaten Tabanan ini menandai pentingnya memelihara harmoni sosial dan keberagaman budaya di Tabanan.
Bupati Sanjaya mengapresiasi semangat gotong royong yang tinggi dari masyarakat Desa Gadungan, yang terdiri dari 77 Kepala Keluarga, serta partisipasi aktif mereka dalam mengumpulkan dana urunan untuk mendukung acara ini.
“Keberhasilan acara ini adalah hasil dari semangat kebersamaan dan gotong royong yang tinggi di masyarakat Desa Gadungan. Karya yang tercipta didasari oleh rasa tulus dan semangat kesakralan, sehingga acara ini menjadi sebuah karya yang satwika,” ujar Bupati Sanjaya.
Dalam upacara yang dipimpin oleh Pemangku Khayangan Tiga Desa Gadungan, Bupati Sanjaya menekankan pentingnya memelihara nilai-nilai luhur dalam menjaga keharmonisan sosial dan spiritual di tengah-tengah masyarakat.
Ia juga menegaskan komitmennya untuk terus mendukung berbagai kegiatan adat dan keagamaan yang menjadi warisan budaya masyarakat Tabanan. Bupati Sanjaya berharap kebersamaan seperti ini dapat menjadi pendorong untuk mempercepat Pembangunan Tabanan yang Aman, Unggul, dan Madani (AUM).
“I Wayan Diarta, selaku Ketua Panitia, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Sanjaya dan seluruh jajaran yang telah hadir dalam Upacara Pemlaspasan. Kami sangat menghargai perhatian yang diberikan Bapak Bupati kepada masyarakat Desa Gadungan. Kehadiran beliau memberikan motivasi besar bagi kami untuk terus mempererat persatuan dan kesatuan dalam membangun Tabanan dari tingkat Desa,” kata Wayan Diarta.
Dengan mengambil bagian aktif dalam acara adat ini, Bupati Sanjaya menjadikan momen ini sebagai inspirasi bagi masyarakat lainnya untuk menjaga kekompakan dalam segala aspek kehidupan. Ini juga merupakan contoh bahwa pembangunan yang berkelanjutan harus dimulai dari akar rumput, yaitu melalui partisipasi aktif dan komitmen bersama semua elemen masyarakat. (den/ub)
