GATRABALI.COM, BADUNG – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri upacara melaspas Tapakan di Pura Penataran Agung Sekarmukti Pundung, Desa Pangsan, Kecamatan Petang, Kamis, 5 Desember 2024.
Kehadiran Bupati didampingi oleh Camat Petang AA Ngurah Raka Sukaeling, unsur Tripika Kecamatan Petang, perwakilan Perbekel Desa Pangsan, Bendesa Adat Pangsan Ida Bagus Suryadharma, serta tokoh adat dan masyarakat setempat.
Sebagai bentuk dukungan, Bupati Giri Prasta menyerahkan bantuan pribadi sebesar Rp 50 juta, Rp 10 juta untuk Sekaa Gong, dan Rp 5 juta untuk Sekaa Baleganjur.
Dalam sembrama wacananya, Bupati Giri Prasta mengungkapkan kebanggaannya atas semangat gotong royong masyarakat setempat dalam melaksanakan karya Dewa Yadnya.
“Saya merasa bangga kepada semeton krama Banjar Sekarmukti Pundung yang dengan tulus ikhlas menghaturkan yadnya yang utama. Semoga yadnya ini membawa manfaat utama, baik secara sekala maupun niskala. Saya berharap masyarakat terus bersatu dan bergotong royong agar semua berjalan lancar,” ujar Bupati Giri Prasta.
Beliau juga menegaskan komitmennya untuk terus mendukung masyarakat dalam berbagai bidang, tidak hanya adat dan budaya, tetapi juga ekonomi.
“Kami bekerja untuk mensejahterakan masyarakat, memberikan bantuan agar kebutuhan dasar masyarakat dapat terpenuhi. Semoga karya ini membawa kerahayuan sekala dan niskala bagi masyarakat Banjar Sekarmukti Pundung,” tambahnya.
Manggala Karya I Wayan Jarwa menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya upacara dan berterima kasih atas dukungan berbagai pihak. Rangkaian upacara dimulai dengan upacara ngeratep pada 4 Desember, melaspas pada 5 Desember, dan akan dilanjutkan dengan upacara Pasupati di Pura Penataran Sekarmukti Belok/Sidan pada 9 Desember, serta penyineban pada 18 Desember 2024.
“Kami memohon keselamatan dan kerahayuan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang berstana di Pura Puseh Pingit dan Ida Betara Sesuhunan. Biaya yang dibutuhkan untuk karya ini sebesar Rp 1,8 miliar, berasal dari Jatu KK Banjar Sekarmukti Pundung sebesar Rp 233 juta, dana BKK dari Pemerintah Kabupaten Badung Rp 1,4 miliar, serta dana punia masyarakat sekitar Rp 50 juta,” jelas I Wayan Jarwa.
Upacara ini menjadi wujud nyata pelestarian budaya dan spiritualitas masyarakat Bali, yang dijalankan dengan semangat gotong royong dan dukungan pemerintah. (gus/gb)