Selasa, April 29, 2025
BerandaBaliBadungFairfield by Marriott Bali South Kuta Hormati Nyepi, Suasana Tenang dengan Pengalaman...

Fairfield by Marriott Bali South Kuta Hormati Nyepi, Suasana Tenang dengan Pengalaman Menginap Eksklusif

GATRABALI.COM, BADUNG – Umat Hindu di Bali kembali merayakan Hari Raya Nyepi Caka 1947 pada tanggal 29 Maret 2025.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan ini ditandai dengan penerapan Catur Brata Penyepian, yaitu tidak menyalakan api (amati geni), tidak bekerja (amati karya), tidak bepergian (amati lelungan), dan tidak bersenang-senang (amati lelanguan).

Untuk memastikan kelancaran perayaan Nyepi, Pemerintah Provinsi Bali telah mengeluarkan seruan bersama yang mengatur penghentian seluruh aktivitas transportasi, jaringan internet, serta siaran televisi selama 24 jam. Kebijakan ini akan berlaku mulai pukul 06.00 WITA pada 29 Maret hingga pukul 06.00 WITA pada 30 Maret 2025.

Baca Juga  Diduga Mengantuk, Mobil Asal Lampung Hantam Dua Truk di Jembrana

Sejumlah hotel di Bali, termasuk Hotel Fairfield by Marriott Bali, South Kuta, turut menyesuaikan operasional mereka agar tetap menghormati perayaan Nyepi.

Franklyn Kocek selaku Cluster General Manager Hotel Fairfield by Marriott Bali, South Kuta & Four Points by Sheraton Bali, Seminyak, mengatakan bahwa pihaknya sangat menghargai kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah provinsi Bali.

“Kami sangat respect terhadap Hari Raya Nyepi ini. Prinsipnya, ini adalah bagaimana umat Hindu menjaga kesucian di hari suci tersebut,” ujar Franklyn Kocek saat di wawancarai oleh awak media pada Rabu, 26 Februari 2025.

Baca Juga  KNPI dan OKP Deklarasikan Pilkada Damai, Tolak Intimidasi Terhadap Kelompok Minoritas di Bengkayang

Meski demikian, hotel tetap menyediakan paket Nyepi bagi wisatawan non-Hindu yang ingin merasakan pengalaman tinggal di Bali selama perayaan ini. Namun, kegiatan di dalam hotel tetap dibatasi agar tidak mengganggu umat Hindu yang menjalankan Catur Brata Penyepian.

“Kami tidak mendedikasikan paket Nyepi ini khusus untuk teman-teman yang melakukan Catur Brata Penyepian, tetapi bagi wisatawan non-Hindu yang ingin bergabung dan merasakan suasana berbeda di Bali. Namun, tahun ini kami melakukan penyesuaian yang lebih ketat dibanding tahun sebelumnya, salah satunya dengan menutup area depan hotel sehingga tidak terlihat dari luar, demi menghormati umat Hindu yang menjalankan Nyepi,” tambahnya.

Baca Juga  Pemkab Jembrana Gelar Pasar Murah, Ringankan Beban Warga Hadapi Nyepi dan Idul Fitri

Seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan Nyepi di Bali menghadirkan suasana yang unik. Jalanan yang biasanya ramai menjadi sunyi senyap, hanya terdengar suara alam yang memberikan kedamaian. Malam hari pun dihiasi dengan langit gelap tanpa polusi cahaya, memberikan kesempatan langka untuk menikmati keindahan bintang di langit Bali.

Hari Raya Nyepi bukan hanya menjadi momen spiritual bagi umat Hindu, tetapi juga memberikan dampak positif bagi alam dan lingkungan. Dengan berhentinya aktivitas manusia selama sehari penuh, kualitas udara meningkat dan ekosistem mendapatkan kesempatan untuk beristirahat. (gus/gb)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments