GATRABALI.COM, BULELENG – Menyambut Bulan Bahasa Bali ke VII, Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng menggelar rangkaian enam lomba sebagai upaya pelestarian dan pengembangan budaya Bali.
Dengan mengusung tema “Jagat Kerti Jagratha Samasta”, kegiatan ini menekankan pentingnya pemuliaan bahasa, aksara, dan sastra Bali sebagai kunci untuk mencapai harmoni semesta raya.
Kepala UPTD Gedong Kirtya sekaligus Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Dewa Ayu Putu Susilawati, menyampaikan rincian lomba pada Jumat, 31 Januari 2025. Enam kategori lomba yang diselenggarakan antara lain:
- Nyurat Aksara Bali Tingkat SD
- Nyurat Lontar Tingkat SMP
- Debat (Wiwada) Mebasa Bali Tingkat SMA/SMK
- Ngwacen Lontar Tingkat SMA/SMK
- Masatua Krama Istri antar Pakis
- Sambrana Wacana antar Prajuru Adat
“Seluruh lomba akan dilaksanakan di area Kantor Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, dan kami telah menyiapkan hadiah total mencapai puluhan juta rupiah,” ujar Dewa Ayu dengan antusias.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai wadah untuk mengasah keterampilan dan kreativitas generasi muda dalam melestarikan bahasa dan budaya Bali. Selain itu, lomba-lomba ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa bangga akan warisan budaya yang kaya, serta menginspirasi masyarakat untuk terus menjaga nilai-nilai tradisional demi mencapai keharmonisan dalam kehidupan bersama.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak semua lapisan masyarakat untuk semakin mencintai bahasa dan sastra Bali. Dengan pemahaman yang mendalam terhadap budaya, kita dapat bersama-sama mewujudkan harmoni semesta raya,” tambah Dewa Ayu Putu Susilawati.
Antusiasme masyarakat dalam mengikuti lomba di berbagai tingkatan menunjukkan bahwa usaha pelestarian budaya Bali terus hidup dan berkembang. Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, Bulan Bahasa Bali ke VII ini menjadi momentum penting untuk memperkuat identitas budaya dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya warisan budaya leluhur.
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memberikan hiburan dan apresiasi atas kreativitas, tetapi juga membuka peluang bagi generasi muda untuk lebih aktif berperan dalam menjaga dan mengembangkan budaya Bali yang tak ternilai harganya.(adv/gb)
