Selasa, Maret 11, 2025
BerandaBaliBadungInovasi Berkelanjutan, Akademisi FP Unwar Perkenalkan VCO dengan Konsep Zero Waste di...

Inovasi Berkelanjutan, Akademisi FP Unwar Perkenalkan VCO dengan Konsep Zero Waste di Desa Carangsari

GATRABALI.COM, BADUNG – Ir. I Wayan Sudiarta, seorang akademisi dari Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa (FP-Unwar), menghadirkan inovasi dalam pengolahan kelapa menjadi Virgin Coconut Oil (VCO) dengan menerapkan konsep zero waste. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya alam, tetapi juga untuk mengurangi limbah yang berpotensi mencemari lingkungan.

Dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan di Desa Carangsari, Kabupaten Badung pada Senin, 17 Juni 2024, Ir. Wayan Sudiarta menjelaskan bahwa konsep zero waste memungkinkan pengolahan kelapa menjadi berbagai produk bernilai tambah, seperti VCO, serundeng berbumbu, dan serundeng kacang. Produk-produk ini tidak hanya memiliki nilai ekonomi tinggi tetapi juga mengurangi dampak lingkungan dengan memanfaatkan limbah secara efektif.

Baca Juga  Motor Vs Mobil, Satu Pengendara Tewas di Pekutatan

“Desa Carangsari, yang telah ditetapkan sebagai Desa Wisata, memiliki potensi besar dalam pengolahan produk olahan kelapa. Melalui program ini, kami berharap produk-produk berbasis kelapa dapat menjadi oleh-oleh khas yang membanggakan,” ujar Sudiarta.

Menurutnya, kebanyakan kelapa yang ditanam di Desa Carangsari berasal dari jenis kelapa dalam (Coccus nucifera) dan jenis kelapa genjah atau hibrida, yang juga digunakan dalam kegiatan upacara adat atau agama. Meskipun harga buah kelapa saat ini cukup terjangkau, tantangan utama terletak pada biaya panen yang tinggi, mencapai Rp. 20.000 per pohon.

Baca Juga  5 Kampus Rekomendasi Terbaik di Bali, Salah satunya Berikan Pengalaman Praktis

“Namun, potensi pengolahan menjadi produk bernilai tambah seperti VCO dan serundeng memberikan peluang ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat Desa Carangsari,” tambahnya.

Diharapkan, program ini tidak hanya mendukung kebijakan pengurangan sampah berbasis sumber di Bali, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal melalui Kelompok Belajar Usaha (KBU) “Sari Nadhi”. Melalui pelatihan dan pendampingan, diharapkan masyarakat dapat mengembangkan keterampilan dalam mengolah produk olahan kelapa dengan nilai tambah yang tinggi. (gus/gb)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments