GATRABALI.COM, BADUNG – Bupati Giri Prasta dan anggota DPRD Kabupaten Badung menghadiri Rapat Paripurna Masa Persidangan Kedua dengan agenda utama membahas beberapa Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) vital untuk masa depan Kabupaten Badung.
Dalam rapat yang digelar di Ruang Utama Gosana Gedung DPRD Kabupaten Badung, pada Rabu, 10 Juli 2024 Bupati Giri Prasta menyoroti pentingnya Raperda tentang Pelestarian Tanaman Lokal Bali. Dia menjelaskan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk mempertahankan keanekaragaman tanaman lokal yang memiliki nilai budaya dan upakara bagi masyarakat Bali.
“Raperda ini akan mengkualifikasikan jenis tanaman yang termasuk dalam upakara dan Usada Bali, sejalan dengan konsep Taman Bumi Banten yang ada di Badung,” ungkap Bupati Giri Prasta.
Beliau juga mengapresiasi DPRD Kabupaten Badung atas dukungan dan implementasi kegiatan yang berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Terkait dengan target Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025, Bupati menyebutkan bahwa sektor pajak dari hotel dan restoran diharapkan menjadi sumber utama pendapatan daerah, terutama dengan adanya kunjungan wisatawan internasional yang konsisten.
“Kami optimis dengan potensi PAD dari sektor ini, dengan perhitungan yang matang untuk memastikan tidak terjadi penurunan pendapatan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Badung, I Putu Parwata, menegaskan bahwa semua anggota DPRD telah mendengarkan dengan seksama penjelasan Bupati terkait APBD 2025 dan RPJPD 2025-2045. Parwata juga memberikan apresiasi atas komitmen pemerintah daerah dalam menyusun anggaran yang mencapai Rp 10,5 Triliun, dengan sebagian besar didukung oleh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan dana transfer pusat.
“Kami akan mengawal dan mendukung penuh implementasi program-program ini, termasuk alokasi dana untuk infrastruktur jalan dan kesehatan,” tegas Parwata.
Rapat ini menunjukkan keseriusan Pemerintah Kabupaten Badung dan DPRD dalam menghadirkan kebijakan yang berdampak positif bagi masyarakat, dengan fokus pada pembangunan infrastruktur, peningkatan kesehatan, dan pelestarian budaya lokal. (gus/gb)