GATRABALI.COM, BULELENG – Menjelang perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1947, umat Hindu di Buleleng menggelar upacara Melasti sebagai rangkaian ritual penyucian diri sebelum memasuki Catur Brata Penyepian.
Upacara ini berlangsung di Pura Agung Jagatnatha Buleleng pada Selasa, 25 Maret 2025, dan dihadiri langsung oleh Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, serta Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna. Turut mendampingi para pejabat dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kabupaten Buleleng, tokoh masyarakat, serta pengempon Pura Agung Jagatnatha.
Pelaksanaan upacara Melasti dimulai dengan mendak Ida Bhatara di Catus Pata yang berlokasi di depan Pura Agung Jagatnatha. Prosesi dilanjutkan dengan mekalayas di area jeroan pura, kemudian arak-arakan menuju Segara Buleleng.
Sesampainya di Pura Segara, ritual diteruskan dengan prosesi “Mekekobok”, yaitu membawa Ida Bhatara turun ke laut untuk menyentuh air sebagai simbol penyucian. Selanjutnya, digelar rangkaian pecaruan serta persembahyangan bersama. Setelah seluruh rangkaian ritual selesai, prosesi kembali ke Pura Agung Jagatnatha untuk melaksanakan mesineb ke tempat pesucian.
Rute perjalanan upacara Melasti ini dimulai dari Pura Agung Jagatnatha Buleleng melalui Jln. Pramuka, kemudian melewati Jln. Ponegoro, Jln. Erlangga, hingga tiba di eks Pelabuhan Buleleng sebagai lokasi utama prosesi penyucian.
Upacara Melasti sendiri memiliki makna mendalam bagi umat Hindu, yakni sebagai bentuk kebersamaan dan ketulusan dalam membersihkan diri secara lahir dan batin sebelum menjalankan Hari Raya Nyepi. Prosesi ini juga menjadi bagian dari tradisi keagamaan yang diwariskan turun-temurun dan selalu disambut dengan antusias oleh masyarakat Buleleng setiap tahunnya. (adv/gb)