GATRABALI.COM, TABANAN – Pasca kebakaran melanda TPA Mandung pada Oktober 2023 lalu, desa Sembung Gede, kecamatan Kerambitan, masih diselimuti oleh kepulan asap yang mengkhawatirkan. Kondisi ini menimbulkan keprihatinan, terutama mengingat bahwa TPA Mandung dijadwalkan akan menerima kiriman sampah dari Denpasar selama pelaksanaan World Water Forum (WWF) pada bulan Mei ini.
Kepala UPTD TPA Mandung, Wayan Atmaja, menyatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima jadwal resmi terkait pengiriman sampah dari Denpasar. Meskipun demikian, beredar informasi bahwa pengiriman tersebut kemungkinan akan dimulai pada Jumat, 17 Mei mendatang.
“Jadwal pastinya belum sampai ke UPTD, termasuk jumlah volume sampah yang akan dikirim kesini (TPA Mandung),” ungkapnya.
Atmaja juga menjelaskan tentang kesiapan TPA Mandung untuk menerima kiriman sampah dari Denpasar. Mereka berencana memanfaatkan ruang lahan seluas 22 are. Namun, luasan ini juga harus mencukupi untuk menampung sampah dari wilayah layanan di Tabanan. Kabupaten Tabanan sendiri saat ini menghasilkan sampah sebanyak 155-160 ton per hari dengan penggunaan 40 truk per hari.
“Dengan lahan yang tersedia saat ini, kondisi TPA memang sudah overload,” terangnya.
Saat ini, kapasitas sampah di TPA Mandung hanya mencapai 2,1 hektar dari luasan total 2,7 hektar. Sisanya, lahan kosong untuk perkantoran dan limbah tinja mencapai 27 are, sementara 22 are masih tersedia untuk menampung kiriman sampah. Namun, kondisi ini diperkirakan hanya bisa bertahan tidak sampai setahun.
Kebakaran sebelumnya telah mempengaruhi kapasitas dan kesiapan TPA Mandung untuk menerima kiriman sampah yang dijadwalkan, meningkatkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap penyelenggaraan World Water Forum. Upaya pemulihan dan peningkatan kapasitas tampaknya menjadi kebutuhan mendesak bagi pihak terkait, agar penyelenggaraan acara tersebut dapat berjalan lancar tanpa hambatan dari aspek lingkungan. (tia/gb)
