GATRABALI.COM, JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyatakan kepedulian mendalam atas kebakaran yang melanda Pasar Seni Ubud pada Sabtu, 17 Agustus 2024.
Insiden tersebut telah menimbulkan dampak signifikan bagi pelaku UMKM ekonomi kreatif dan sektor pariwisata di Kabupaten Gianyar.
Nia Niscaya, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, menyampaikan rasa prihatin dalam acara “The Weekly Brief With Sandi Uno” yang diselenggarakan secara hybrid pada Senin, 19 Agustus 2024.
Nia menjelaskan bahwa Pasar Seni Ubud adalah pusat kegiatan bagi para pelaku UMKM dan merupakan salah satu amenitas wisata utama bagi wisatawan yang berkunjung ke Ubud.
“Kami sangat menyesalkan kejadian ini dan menghargai upaya petugas pemadam kebakaran dalam menangani kebakaran di lokasi. Kami berharap pemulihan Pasar Seni Ubud dapat berlangsung dengan cepat dan efektif, sehingga pasar ini dapat segera beroperasi kembali,” kata Nia Niscaya.
Nia juga menambahkan bahwa total kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada periode Januari-Juni 2024 mencapai 6,41 juta kunjungan, dengan Bali menyumbang 45 persen dari jumlah tersebut. Ubud, yang telah lama menjadi destinasi wisata internasional, sangat penting bagi perekonomian lokal.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, I Wayan Gede Sedana Putra, mengungkapkan bahwa kebakaran terjadi di bagian pasar pagi dari Pasar Seni Ubud. Dari sekitar 1.000 pelaku UMKM yang beroperasi di pasar ini, 438 di antaranya terkena dampak langsung.
“Kebakaran terjadi di siang hari padahal pasar pagi biasanya beroperasi sampai jam 10 pagi. Proses penyelidikan masih berlangsung. Kami fokus pada rencana relokasi pedagang yang terdampak,” ujar Wayan.
Tjok Bagus Pemayun, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil pemerintah untuk memulihkan keadaan. Ini termasuk berkoordinasi mengenai renovasi pasar dan pemberian permodalan kepada pedagang yang terkena dampak.
“Kami akan menggunakan saluran komunikasi seperti media sosial untuk memberikan informasi yang akurat mengenai situasi ini,” tambah Tjok Bagus.
Bagus Sudibya, Dewan Pembina Asita dan Bali Tourism Board, juga menyoroti pentingnya Pasar Seni Ubud sebagai salah satu daya tarik wisata yang mendatangkan pengunjung dengan pengeluaran tinggi.
“Pasar Seni Ubud merupakan salah satu daya tarik utama di Ubud, yang menyajikan pengalaman belanja unik dan produk-produk ekonomi kreatif. Kami berharap pasar ini bisa segera beroperasi kembali,” ungkapnya.
Kebakaran ini tentunya menjadi kehilangan besar bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali, dan semua pihak berharap agar Pasar Seni Ubud dapat segera pulih dan kembali berfungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi dan pariwisata di Ubud. (gus/gb)