GATRABALI.COM, BULELENG – Potensi pariwisata Buleleng, yang kerap kali terabaikan, kembali menjadi sorotan dalam kegiatan Press Tour yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI bersama Dinas Pariwisata Buleleng.
Acara ini melibatkan berbagai media nasional dan internasional dalam upaya mempromosikan daya tarik wisata di Bali utara.
Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Gede Suyasa, menekankan bahwa meski Bali utara memiliki keindahan yang tidak kalah dengan Bali selatan, masih terdapat ketimpangan dalam jumlah kunjungan wisatawan. Ia mengungkapkan bahwa rata-rata kunjungan turis ke Buleleng hanya mencapai sekitar 10%, yang menandakan belum adanya pemerataan dalam industri pariwisata di Bali.
Menurut Sekda Suyasa, kendala utama yang dihadapi Buleleng adalah aksesibilitas, karena letaknya yang jauh dari bandara serta kondisi topografi yang menantang. Banyak wisatawan hanya melintasi wilayah ini tanpa sempat menikmati keindahannya. Oleh karena itu, ia mengajukan permohonan kepada pemerintah provinsi dan pusat untuk memberikan program prioritas berupa pembangunan infrastruktur dan peningkatan aksesibilitas wisata di Buleleng.
“Kajian teknis untuk aksesibilitas ada di tangan pemerintah pusat, dan kami berharap Buleleng dapat diberikan program prioritas agar pariwisata di Bali utara dapat berkembang lebih merata,” pungkasnya.(adv/gb)