GATRABALI.COM, BULELENG – Calon Gubernur Bali nomor urut 2, Wayan Koster, disambut antusias oleh ribuan warga Kampung Baru Buleleng pada Kamis, 21 November 2024.
Arak-arakan keliling kampung yang dimulai dari Pasar Sunda Kecil hingga Wantilan Dharma Kertajati ini merupakan rangkaian kegiatan simakrama, yang memperlihatkan dukungan kuat masyarakat terhadap Paslon Koster-Giri.
Tiba di lokasi sekitar pukul 14.00 WITA, Wayan Koster yang didampingi Calon Wakil Bupati Buleleng nomor urut 2, Gede Supriatna, serta sejumlah anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan, disambut dengan penuh semangat oleh warga yang telah menunggu sejak siang hari. Dalam perjalanan sejauh 500 meter menuju lokasi simakrama, Koster disambut hangat oleh ibu-ibu yang keluar dari rumah untuk bersalaman dan berfoto bersama.
Wayan Koster, yang juga Gubernur Bali 2018-2023, menunjukkan sikap spontan dengan melayani setiap permintaan foto dan bahkan meminta izin untuk memasuki beberapa rumah warga yang kondisinya rusak dan bocor. Tindakan tersebut membuat warga terharu. Koster pun berjanji akan membantu merenovasi rumah-rumah yang membutuhkan perbaikan sebagai bagian dari program bedah rumahnya.
“Saya dulu waktu SMP pernah tinggal di Kampung Baru,” kenang Koster saat berbincang dengan warga.
Pujian datang dari warga yang memuji penampilan pasangan Koster-Giri dalam Debat Pilgub Bali ketiga yang digelar pada 20 November 2024. Banyak warga mengaku terkesan dengan kemampuan Koster-Giri dalam menjawab pertanyaan, meskipun sering disudutkan dengan pertanyaan berbasis asumsi dan kritik media sosial. Koster dan Giri menjawab dengan data, fakta, serta regulasi yang tepat, memberikan penjelasan yang meyakinkan tentang program-program merakyat yang telah mereka lakukan.
“Saat debat, Koster-Giri sangat bagus, banyak program-program merakyat yang sudah dilakukan,” ujar seorang warga setempat.
Simakrama yang juga dihadiri oleh Paslon Bupati Buleleng nomor urut 2, Sutjidra-Supriatna, serta ribuan warga Kampung Baru, turut memperlihatkan kekuatan dukungan dari partai pendukung dan relawan. Dalam kesempatan ini, Koster mengungkapkan kebahagiaannya bisa kembali ke Kampung Baru, mengenang masa kecilnya, dan berbaur dengan berbagai kalangan masyarakat, baik umat Hindu, Muslim, maupun Tionghoa.
“Toleransi ini hanya bisa ditemukan di Bali. Saya senang bisa berbaur bersama warga di sini,” ujar Koster, yang juga berencana melakukan perbaikan rumah-rumah yang rusak di Kampung Baru.
Wayan Suweca, tokoh masyarakat Kampung Baru, mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan Koster sejak masa lalu hingga saat ini.
“Kami berterima kasih karena Pak Koster telah membantu wantilan di Banjar ini pada 2014 dan selalu memperhatikan warga di sini,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan sejumlah aspirasi warga kepada kedua paslon, berharap mereka dapat memperjuangkan kebutuhan masyarakat jika mendapat mandat pada Pilgub Bali 27 November mendatang.(gb)
