Senin, Maret 10, 2025
BerandaBaliLestarikan Adat Bali, Bupati Badung Serahkan Dana Punia di Upacara Kinembulan Desa...

Lestarikan Adat Bali, Bupati Badung Serahkan Dana Punia di Upacara Kinembulan Desa Dencarik

GATRABALI.COM, BULELENG – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menunjukkan komitmennya dalam melestarikan adat, agama, tradisi, seni, dan budaya Bali dengan menghadiri Upacara Pengabenan Kinembulan “Sawa Wedana-Atma Wedana Utama” di Desa Adat Dencarik, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Kamis, 5 Desember 2024.

Kehadiran Bupati Giri Prasta mencerminkan kepedulian mendalam terhadap nilai-nilai luhur adat Bali. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya menjaga tradisi leluhur sebagai warisan tak ternilai.

“Saya mengapresiasi suksesnya karya ini yang telah sesuai dengan sastra dan ajaran agama Hindu. Karya ini disebut mamukur kinembulan, di mana mamukur artinya nyekah dan kinembulan artinya bersama atau secara gotong royong,” ujarnya.

Baca Juga  Antusiasme Masyarakat dalam Pengurusan Adminduk pada Perayaan Hut Kota Singaraja

Sebagai bentuk dukungan, Bupati Giri Prasta menyerahkan dana punia pribadi sebesar Rp 50 juta. Selain itu, beliau mepunia Rp 2,7 juta untuk sembilan anak penari Pendet dan Cendrawasih, Rp 10 juta untuk Sekaa Kidung, dan PKK.

Bupati juga mengingatkan pentingnya menjaga rasa gotong royong demi kemajuan pembangunan Desa Adat Dencarik.

“Upacara seperti ini adalah wujud nyata keagungan budaya dan spiritualitas masyarakat Bali. Tradisi ini harus dijaga agar tetap lestari di tengah modernisasi. Semangat kebersamaan seperti ini sangat penting untuk terus dipertahankan,” tambahnya.

Pengabenan Kinembulan “Sawa Wedana-Atma Wedana Utama” adalah upacara pitra yadnya yang bertujuan menyucikan roh leluhur menuju moksa. Prosesi ini melibatkan berbagai tahapan adat yang penuh makna, mulai dari persiapan upakara hingga puncak acara pengabenan.

Baca Juga  Bupati Giri Prasta Hadiri Puncak HUT ST. Hita Karana Ke-39

Dalam prosesi ini, atma yang disucikan akan menjadi Dewa Hyang Guru dan melinggih di Merajan Rong Tiga. Dengan konsep padu muka, jika Rong Tiga menghadap ke barat, puspa lanang dengan betaranya Brahma melinggih di rong selatan (kiri), puspa istri dengan betaranya Wisnu melinggih di rong utara (kanan), dan di tengah-tengah adalah Siwa Guru.

Kehadiran Bupati Badung juga menjadi simbol sinergi antar kabupaten dalam melestarikan budaya Bali. Ia berharap kolaborasi seperti ini dapat terus diperkuat demi menjaga keunikan Bali sebagai destinasi budaya dunia.

Baca Juga  Bupati Badung Hadiri HUT ST. Yowana Dharma Santhi Ke-25

“Saya berharap rangkaian karya dapat berjalan lancar, labda karya sida sidaning don gemah ripah loh jinawi,” tuturnya.

Manggala Karya Made Supaten menyampaikan rasa terima kasih kepada Bupati Badung atas kehadiran dan dukungannya. Puncak karya akan dilaksanakan pada 6 Desember 2024, dipuput oleh Ida Pedanda Gede Griya Suci. Upacara ini diikuti oleh 20 dadia dengan jumlah sawa ngaben 79, nyekah 25, serta ngerapuh dan ngelungah 49.

“Kami berterima kasih kepada Bapak Bupati Badung serta para undangan lainnya yang telah mendukung karya Pengabenan Kinembulan Sawa Wedana-Atma Wedana Utama ini,” ungkap Made Supaten. (gus/gb)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments