Senin, Maret 10, 2025
BerandaBaliMahasabha II Paiketan Krama Bali, Menegaskan Arah Pembangunan Bali Berbasis Budaya dan...

Mahasabha II Paiketan Krama Bali, Menegaskan Arah Pembangunan Bali Berbasis Budaya dan Kearifan Lokal

GATRABALI.COM, DENPASAR — Penjabat (Pj.) Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya, secara resmi membuka Mahasabha II Paiketan Krama Bali di Kampus IPB Internasional, Denpasar. Forum bertema “Bali Mau Dibawa ke Mana?” ini bertujuan merumuskan arah pembangunan Bali ke depan dan dihadiri sejumlah tokoh penting Bali.

Dalam sambutannya, Mahendra Jaya mengapresiasi pelaksanaan Mahasabha II yang diharapkan dapat membawa Bali menuju tata kelola yang lebih unggul. Ia menekankan pentingnya penguatan sumber daya manusia (SDM) dan pembangunan fundamental sebagai kunci keberhasilan pembangunan daerah.

“Untuk mewujudkan Bali yang aman, damai, dan sejahtera, diperlukan pemikiran orang-orang hebat, cerdas, dan berwawasan luas. Bali memang tidak memiliki sumber daya strategis, tetapi dianugerahi alam indah ‘nyegara gunung’ serta budaya dan adat istiadat yang kuat, yang membuatnya dikenal dunia dan menjadi destinasi prioritas wisatawan,” ujar Mahendra Jaya, Sabtu 11 Januari 2025.

Baca Juga  Sosialisasi PKBN, Membangun Kesadaran Bela Negara di Propinsi Bali 2024

Ia juga optimistis bahwa Bali mampu menghadapi tantangan modernisasi dan globalisasi tanpa kehilangan identitas budayanya.

“Saya yakin Bali akan berkembang dan menjadi daerah yang kuat. Budaya dan adat istiadat yang kokoh akan menjadi pondasi dalam menghadapi derasnya pengaruh budaya barat akibat pariwisata,” tambahnya.

Mahendra Jaya mengungkapkan keberhasilan pemerintah Bali dalam menekan angka kemiskinan ekstrem, kemiskinan, dan stunting. Pada tahun 2023, tingkat kemiskinan ekstrem di Bali turun menjadi 0,19%, jauh di bawah angka nasional sebesar 1,12%. Prevalensi stunting juga tercatat 7,2%, lebih rendah dari angka nasional 21,5%.

Baca Juga  Patroli Malam Minggu Polsek Kuta Selatan Amankan 5 Unit Sepeda Motor

Pemerintah Bali telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp431,36 miliar pada tahun 2025 untuk mendukung penanganan kemiskinan dan stunting. Dana tersebut akan digunakan untuk memperbarui data P3KE (by name by NIK) dan mengimplementasikan strategi berkelanjutan.

Mahendra Jaya menegaskan bahwa pembangunan Bali dirancang secara holistik dengan pendekatan tematik, menyeluruh, dan terintegrasi.

“Pembangunan Provinsi Bali dilakukan secara terencana, memperhatikan karakteristik daerah melalui sinergi antara alam, manusia, dan budaya dalam satu kesatuan tata kelola. Tujuannya adalah mewujudkan masyarakat Bali yang sejahtera dan bahagia dengan mengedepankan pemuliaan adat, tradisi, seni, budaya, dan kearifan lokal,” katanya.

Baca Juga  Pj Gubernur Bali Ajak Masyarakat Cintai TNI Melalui Pameran Alutsista

Sementara itu, Ketua Umum Paiketan Krama Bali, I Wayan Jondra, menyebut Mahasabha II sebagai wadah untuk menyatukan berbagai pandangan demi menentukan masa depan Bali.

“Selaras dengan visi pembangunan Bali ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali,’ kegiatan ini diharapkan mampu melahirkan ide cemerlang untuk membangun Bali dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara ‘Ngrombo,’” ujar Jondra.

Melalui Mahasabha II, Bali diharapkan siap menghadapi tantangan pembangunan yang semakin kompleks, sambil tetap mempertahankan warisan budaya dan kearifan lokal sebagai identitas yang membanggakan.(gus/gb)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments