Sabtu, April 26, 2025
BerandaBaliBadungMenggali Potensi Budaya, Koster-Giri Membangun Bali Melalui Seni dan Tradisi

Menggali Potensi Budaya, Koster-Giri Membangun Bali Melalui Seni dan Tradisi

GATRABALI.COM, DENPASAR – Pasangan calon Gubernur Bali nomor urut 2, Wayan Koster dan Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri), menjadikan seni dan budaya sebagai bagian integral dalam setiap agenda kampanye mereka.

Sejak dimulainya kampanye pemilihan Gubernur Bali 2024 pada 25 September 2024, pentas seni dan tradisi Bali telah mewarnai setiap kegiatan Koster-Giri, termasuk saat pendaftaran mereka ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bali yang diiringi dengan kirab budaya.

Pada acara terbaru di Abiansemal, Badung, pada Minggu, 3 November 2024, pentas seni yang kaya warna menjadi pusat perhatian. Kegiatan tersebut menyajikan beragam pertunjukan, mulai dari senam kreasi yang melibatkan ribuan seniman Adicipta, penampilan gamelan Bali, tarian tradisional, hingga pencak silat.

Baca Juga  Target Partisipasi Pemilih Pilkada Bali 2024 Tak Tercapai, Hanya 71,92%

Koster dan Giri pun menyempatkan diri menikmati alunan musik gamelan yang dibawakan oleh Sekka Teruna Teruni (STT), di mana Koster memberikan pujian kepada para penabuh, menyatakan bahwa mereka adalah generasi penerus yang bertanggung jawab melestarikan budaya Bali.

Koster-Giri juga turut megambel (bermain gamelan) bersama penabuh di berbagai lokasi kampanye, menunjukkan keseriusan mereka dalam menjaga keberlanjutan budaya Bali.

Koster berpendapat bahwa pariwisata Bali akan tetap lestari jika seni, budaya, tradisi, agama, dan kearifan lokal Bali tetap dilestarikan.

Sejak menjabat sebagai Gubernur Bali periode 2018-2023, Koster secara konsisten memperjuangkan berbagai regulasi untuk melindungi dan memajukan budaya Bali.

Visi pembangunan Bali dengan pendekatan Nangun Sat Kerthi Loka Bali telah diterapkan dalam kebijakan-kebijakan seperti Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, serta penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018. Selain itu, Koster juga menginisiasi penggunaan busana adat Bali dan kain tenun tradisional sebagai bagian dari identitas budaya.

Baca Juga  Pj Bupati Buleleng Pimpin Aksi Bersih-Bersih Sungai dalam Rangka HUT TNI ke-79

Langkah-langkah Koster untuk memperkuat budaya Bali mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana MSn, menilai Koster sebagai pemimpin yang peduli terhadap seni dan budaya, serta memberikan dukungan kepada seniman dan pelaku kreatif di Bali.

“Wayan Koster juga membuka ruang-ruang pameran seni modern dan kontemporer bekerja sama dengan kalangan seniman,” ungkapnya.

Baca Juga  Dari Kemarahan hingga Keserakahan, Makna Mendalam di Balik Ogoh-Ogoh ‘Tattwaning Kalisangara’ Banjar Bualu

Koster menekankan pentingnya menjaga seni dan budaya Bali sebagai aset berharga, yang tidak tergantikan oleh potensi alam lainnya. Ia berkomitmen untuk membawa Bali menuju pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan kearifan lokal. Dalam setiap kesempatan kampanye, Koster mengenakan busana adat Bali, menekankan pentingnya memulai pelestarian budaya dari diri sendiri.

Kini, dengan visi dan program yang jelas, Koster bertekad membawa Bali ke era pembangunan yang lebih baik, berlandaskan pada Undang-Undang Provinsi Bali dan Perda tentang Haluan Pembangunan Bali Masa Depan.

Melalui berbagai program, seperti pengendalian alih fungsi lahan, kedaulatan pangan, dan pembangunan infrastruktur, Koster berharap dapat mewujudkan Bali yang lebih berdaya saing dan berbudaya. (gb)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments