GATRABALI.COM, DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali menggelar seminar virtual yang membahas pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dan penerapan sistem pengelolaan sampah berbasis sumber, Kamis (22/5/2025).
Acara ini diikuti oleh seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov serta pemerintah kabupaten/kota di Bali.
Dalam kesempatan itu, Duta Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber Palemahan Kedas (PSBS PADAS), Ny. Putri Suastini Koster, menyampaikan pandangannya mengenai sistem pengelolaan sampah yang selama ini diterapkan. Ia menilai pendekatan yang digunakan selama ini justru memperparah persoalan.
“Selama bertahun-tahun, pola yang keliru terus digunakan. Jika memang efektif, tentu tidak akan menimbulkan masalah baru setiap saat,” ujarnya tegas.
Putri Koster mendorong perubahan pola pikir dan mengajak masyarakat mengelola sampah sejak dari rumah. Ia menyebut beberapa metode seperti Tong Edan untuk sampah domestik, Teba Modern untuk limbah organik, dan optimalisasi TPS3R serta TPST di tingkat desa adat.
“Pengelolaan sampah harus dimulai dari sumbernya. Mari ubah pola pikir dan kebiasaan kita. Jangan sampai kita bersih karena membuang sampah ke wilayah lain,” pesannya.
Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, juga menyampaikan bahwa Gubernur Bali Wayan Koster telah menunjukkan keseriusannya dalam penanganan sampah melalui dua regulasi utama, yaitu Pergub Nomor 97 Tahun 2018 tentang pengurangan sampah plastik sekali pakai, dan Pergub Nomor 47 Tahun 2019 tentang pengelolaan sampah berbasis sumber.
“Langkah-langkah tersebut sangat strategis dan menyasar akar persoalan. Namun tantangannya kini adalah memastikan implementasi berjalan optimal,” jelas Dewa Indra.
Ia pun meminta ASN agar tidak hanya menjadi pelaksana regulasi, tetapi juga menjadi contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, Inspektur Provinsi Bali, I Wayan Sugiada, menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap pelaksanaan kebijakan tersebut. Ia menegaskan, penanganan sampah termasuk dalam program prioritas yang mendesak untuk dituntaskan.
“Pengawasan kami fokus pada sejauh mana kebijakan ini dijalankan dengan benar. Inovasi seperti Teba Modern juga masuk dalam indikator penilaian kami,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Pemprov Bali menegaskan komitmennya dalam menyelesaikan persoalan sampah secara menyeluruh dengan melibatkan seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat.(ism/gb)
.){kind=link}