GATRABALI.COM, DENPASAR – Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, secara resmi meluncurkan Program SI-KENCANA DUTA Bali di Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Jumat, 27 September 2024.
Program ini bertujuan untuk memperkuat kesiapsiagaan bencana, khususnya di sektor pariwisata, dengan fokus pada hotel-hotel berbintang yang berada di daerah rawan bencana.
Dalam acara peluncuran tersebut, Dewa Made Indra menyerahkan Sertifikat Sertifikasi Kesiapsiagaan Bencana kepada 21 hotel berbintang di Bali. Dari jumlah tersebut, 13 hotel menerima sertifikasi ulang, sementara 8 hotel mendapatkan sertifikasi baru.
I Made Rentin, Kepala BPBD Provinsi Bali, menyampaikan bahwa hingga saat ini, dari 489 hotel berbintang di Bali, sebanyak 106 hotel telah tersertifikasi. Targetnya, setengah dari total hotel berbintang di Bali diharapkan selesai tersertifikasi pada Mei 2026.
Program SI-KENCANA DUTA BALI merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi Bali untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana di akomodasi pariwisata. Melalui program ini, pemerintah berkolaborasi dengan dunia usaha untuk mengurangi risiko bencana dan memperkuat ketahanan pariwisata terhadap ancaman bencana alam.
“Sertifikat Kesiapsiagaan Bencana adalah pengakuan resmi yang diberikan kepada pelaku usaha pariwisata yang telah memenuhi standar kesiapsiagaan bencana, termasuk kesiapan menghadapi berbagai jenis bencana seperti gempa bumi dan tsunami,” jelas Dewa Made Indra.
Dewa Made Indra menegaskan pentingnya membangun kesiapsiagaan di sektor pariwisata mengingat banyak akomodasi yang berada di pinggir pantai.
“Sektor pariwisata sangat sensitif terhadap isu-isu keamanan, termasuk bencana alam. Isu sekecil apapun mengenai bencana dapat berdampak signifikan terhadap kinerja sektor ini,” ujarnya.
Ia juga menekankan perlunya pelaku usaha pariwisata memiliki pengetahuan mengenai potensi bencana, membangun infrastruktur yang tahan gempa, dan memiliki rencana kesiapsiagaan yang baik.
“Ketika terjadi bencana, resiko yang paling berat biasanya dihadapi oleh masyarakat yang paling rentan secara ekonomi,” tambahnya.
Dengan peluncuran Program SI-KENCANA DUTA Bali, diharapkan sektor pariwisata di Bali dapat lebih siap menghadapi bencana, sehingga dapat melindungi para wisatawan dan masyarakat setempat. (gus/gb)