GATRABALI.COM, BULELENG – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, menegaskan perlunya meningkatkan literasi di daerah tersebut dengan memperkuat sarana dan prasarana perpustakaan serta melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) secara rutin.
Hal ini disampaikannya dalam acara Pengukuhan Bunda Literasi dan Duta Baca Kabupaten Buleleng, yang digelar di Hotel Banyualit pada Kamis 25 April 2024.
Menurut Suyasa, perubahan perilaku generasi muda dan anak-anak akibat arus globalisasi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan literasi di Buleleng yang tidak terlalu signifikan setiap tahunnya. Meskipun ada peningkatan, namun dinilai masih kurang memadai. Hasil survey Indek Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) menunjukkan peningkatan dari nilai 47,43 menjadi 65,00 pada tahun 2023, namun masih dinilai sebagai kategori sedang.
“Dalam menghadapi perubahan ini, penting bagi kita untuk mempercepat gerakan literasi dengan memperkuat Sarpras perpustakaan dan memastikan kegiatan Monev berjalan dengan baik,” ujar Sekda Suyasa.
Pemerintah Kabupaten Buleleng telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan literasi, termasuk menyediakan fasilitas akses membaca dengan mobil perpustakaan keliling dan memastikan hampir semua sekolah memiliki perpustakaan. Namun demikian, Suyasa menekankan pentingnya peran Bunda Literasi dan Duta Baca tingkat kabupaten dan kecamatan dalam memantau aktivitas anak-anak yang menggunakan perpustakaan.
Langkah lain yang diambil Pemerintah Kabupaten Buleleng adalah melibatkan komunitas-komunitas literasi dalam event-event yang diselenggarakan oleh instansi terkait. Meskipun telah ada upaya yang cukup masif, namun Suyasa menekankan bahwa perlu kesadaran akan pentingnya terus bergerak cepat menghadapi perubahan yang cepat akibat globalisasi.
Dalam laporan yang disampaikan oleh Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD) Buleleng, Made Era Oktarini, disebutkan bahwa kegiatan pengukuhan, bincang-bincang duta baca, dan pelatihan penulisan adalah upaya untuk memotivasi dan menginspirasi masyarakat dalam meningkatkan minat baca. DAPD Buleleng juga secara berkelanjutan melaksanakan program-program literasi melalui berbagai kegiatan, termasuk perpustakaan keliling dan lomba-lomba.
Acara tersebut diikuti oleh 200 peserta luar jaringan dan 5.000 peserta daring, yang terdiri dari unsur pengelola perpustakaan, komunitas literasi, guru, akademisi, mahasiswa, dan pelajar.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan literasi di Kabupaten Buleleng dapat terus meningkat sehingga masyarakat dapat lebih aktif dalam dunia literasi dan pengetahuan.(adv/gb)