Sabtu, April 26, 2025
BerandaBaliPetugas Survei SNLIK 2025 Bali Dibekali Materi Keuangan dan Teknologi

Petugas Survei SNLIK 2025 Bali Dibekali Materi Keuangan dan Teknologi

GATRABALI.COM, DENPASAROtoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaksanakan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2025.

Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan data akurat guna mendukung peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia.

Sebagai persiapan, OJK Provinsi Bali dan BPS Provinsi Bali menyelenggarakan pelatihan bagi petugas SNLIK 2025 di Denpasar pada 28–30 November 2024. Pelatihan ini bertujuan memberikan pemahaman mengenai metodologi survei serta pengenalan tentang OJK dan lembaga jasa keuangan (LJK).

Deputi Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Bali, Rony Ukurta Barus, menyampaikan pentingnya SNLIK dalam menentukan indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat, mengevaluasi program literasi keuangan, serta menjadi dasar bagi LJK dalam menyusun strategi pelayanan.

Baca Juga  Transformasi Investasi Nasional, OJK Soroti Peran BPI Danantara dalam Pengelolaan Bank BUMN

“Hasil SNLIK nantinya akan menjadi bahan evaluasi dan penyusunan program kerja bagi OJK, LJK, dan instansi terkait. Oleh karena itu, pelatihan petugas survei ini sangat penting untuk memastikan data yang dihasilkan berkualitas,” ujar Rony pada 6 Desember 2024.

Plt. Kepala BPS Provinsi Bali, Kadek Agus Wirawan, juga menyampaikan apresiasinya terhadap kerja sama ini.

Baca Juga  Buleleng kembali Raih Predikat Sangat Inovatif di IGA 2024

“Melalui SNLIK, kita dapat mengukur keterampilan, sikap, dan perilaku keuangan masyarakat di Bali, sekaligus mengevaluasi efektivitas program literasi dan inklusi keuangan,” katanya.

SNLIK 2025 di Provinsi Bali akan dilaksanakan di tiga wilayah, yakni Kota Denpasar, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Karangasem, dengan melibatkan 270 responden. Secara nasional, survei ini akan melibatkan 10.800 responden dari 34 provinsi dan dilaksanakan mulai 13 Januari hingga 11 Februari 2025.

Survei akan dilakukan secara tatap muka menggunakan aplikasi FASIH Mobile dengan metode Computer Assisted Personal Interviews (CAPI). Data yang dikumpulkan mencakup informasi tentang perbankan, pasar modal, asuransi, lembaga pembiayaan, fintech, dan aspek perilaku keuangan lainnya.

Baca Juga  OJK dan BPD Bali Bersinergi Ciptakan Wirausaha Muda Berdaya Saing di BIK Expo 2024

Melalui pelatihan ini, para petugas diharapkan tidak hanya memahami metodologi survei tetapi juga menjadi agen penyebar informasi terkait OJK dan LJK kepada masyarakat. OJK dan BPS berharap hasil survei ini dapat menjadi landasan untuk merancang program-program yang lebih efektif dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat.(gus/gb)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments