GATRABALI.COM, JAKARTA – Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat kerja sama internasional melalui berbagai inisiatif strategis yang bertujuan mendorong kesejahteraan global dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Upaya ini merupakan bagian dari kemajuan signifikan dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti, menegaskan hal tersebut pada Sabtu, 31 Agustus 2024 di Jakarta.
Menurut Deputi Amalia, Indonesia telah melaksanakan berbagai kegiatan selama periode 2021-2022, seperti pelatihan, workshop, seminar, dan berbagi pengetahuan dengan negara-negara di Afrika, Asia Tenggara, dan Pasifik Selatan.
“Kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan ekonomi tetapi juga berbagi pengalaman dalam perencanaan dan pembangunan,” jelasnya.
Indonesia juga berperan aktif dalam Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular, sebuah inisiatif yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan dan riset ekonomi antar negara berkembang. Peran ini menjadikan Indonesia sebagai contoh dalam kolaborasi global.
Dalam laporan global terbaru mengenai TPB/SDGs yang dirilis oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Indonesia menunjukkan kemajuan yang signifikan, naik peringkat dari posisi 102 pada tahun 2019 menjadi 75 pada 2023. Deputi Amalia menyebutkan bahwa sekitar 63 persen indikator TPB/SDGs di Indonesia telah mencapai target, sementara 16 persen indikator lainnya menunjukkan perbaikan yang signifikan.
“Pencapaian ini menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu negara paling progresif dalam pencapaian TPB/SDGs di kelompok negara berpenghasilan menengah atas,” ujar Deputi Amalia.
Pencapaian ini, menurutnya, menjadi bukti nyata dari komitmen Indonesia untuk mengatasi tantangan global dan mencapai pembangunan yang inklusif serta berkelanjutan.
Dalam mendukung proyek pembangunan berkelanjutan, Indonesia juga telah mengadopsi metode pembiayaan inovatif seperti blended finance. Salah satu contohnya adalah pembangunan desa wisata di Bali, yang memobilisasi investasi dan membangun infrastruktur tanpa membebani APBN atau APBD. Skema ini melibatkan berbagai sumber dana, termasuk dari sektor swasta, untuk menciptakan solusi pembiayaan yang berkelanjutan.
“Metode pembiayaan ini memungkinkan kita untuk menggabungkan sumber daya publik dan swasta, yang tidak hanya mempercepat pembangunan tetapi juga memastikan keberlanjutan jangka panjang,” terang Deputi Amalia.
Amalia juga menekankan pentingnya Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak atau High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) 2024 yang diselenggarakan pada 1-3 September 2024 di Bali. Forum ini akan menjadi platform bagi para pemimpin global, praktisi, dan pemangku kepentingan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan solusi praktis dalam mempercepat pencapaian pembangunan dan memperkuat perekonomian negara-negara berkembang.
“Kami ingin memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi juga berkelanjutan, tanpa mengorbankan lingkungan atau kesejahteraan sosial,” tutup Amalia.
Dengan komitmen kuat dan berbagai inisiatif yang telah dilakukan, Indonesia terus berperan aktif dalam memperkuat kerja sama internasional dan mendorong pembangunan berkelanjutan. Forum HLF MSP 2024 di Bali diharapkan menjadi ajang penting untuk memperkuat kolaborasi global dan mencapai tujuan bersama dalam pembangunan berkelanjutan. (gus/gb)