GATRABALI.COM, DENPASAR – Menjelang akhir masa tugasnya, Pj. Gubernur Bali S.M. Mahendra Jaya memberikan penghargaan Bhawana Sewaka Nugraha bagi penggiat lingkungan hidup dan Janahita Sewaka Nugraha kepada penggiat kesejahteraan sosial.
Penghargaan tersebut diserahkan pada acara Refleksi Akhir Tahun 2024 yang dirangkai dengan coffee morning di Gedung Kertha Sabha, Areal Kediaman Resmi Gubernur Bali, pada Jumat, 27 Desember 2024.
Penghargaan Bhawana Sewaka Nugraha diberikan kepada Pembina Kehutanan dan Lingkungan Hidup I Made Teja serta 16 orang penggiat lingkungan hidup. Sedangkan Penghargaan Janahita Sewaka Nugraha diberikan kepada 25 yayasan, komunitas, dan relawan yang berkontribusi pada kegiatan kemanusiaan dan kesejahteraan sosial. Dalam kesempatan tersebut, Pj. Gubernur Mahendra Jaya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial.
“Ini adalah kegiatan mulia. Terima kasih saya haturkan kepada semua pihak yang ikhlas dan penuh kasih membantu sesama. Teman-teman semua adalah pahlawan kemanusiaan dan pelindung alam,” ujar Pj. Gubernur Mahendra Jaya.
Ia juga mengapresiasi kontribusi para penggiat lingkungan dalam menjaga keberlanjutan alam, meskipun pemerintah menghadapi keterbatasan dalam mengendalikan pembangunan wilayah, terutama dalam hal lingkungan.
Selain itu, dalam acara tersebut, Pj. Gubernur juga merefleksikan berbagai capaian dan tantangan yang dihadapi sepanjang tahun 2024. Salah satu fokus utamanya adalah kegiatan Pemilu dan Pilkada Serentak yang telah berjalan dengan aman, lancar, dan demokratis. Pj. Gubernur mengajak masyarakat untuk mendukung pemimpin terpilih agar dapat melaksanakan amanah dengan baik, serta melupakan perbedaan untuk bersama-sama membangun Bali.
Pj. Gubernur Mahendra Jaya mencatat lima isu penting yang menjadi tantangan dalam pembangunan Bali, yaitu pengendalian inflasi, kemiskinan ekstrem, ketimpangan pembangunan antar wilayah, penguatan budaya, dan persoalan Sumber Daya Manusia (SDM). Ia menyampaikan bahwa inflasi Bali terjaga di kisaran 2,5%, jauh lebih rendah dibandingkan angka nasional. Begitu pula dengan angka kemiskinan ekstrem dan prevalensi stunting di Bali yang lebih baik dibandingkan rata-rata nasional.
Terkait pengendalian pembangunan wilayah, Mahendra Jaya menyoroti ketimpangan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) antar kabupaten/kota, dengan Badung memimpin dengan target sebesar Rp10,2 triliun, sedangkan Jembrana hanya Rp205,6 miliar.
Pj. Gubernur juga menyinggung tantangan dalam penguatan budaya di tengah globalisasi dan komersialisasi budaya. Ia mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam melestarikan budaya Bali. Di bidang SDM, ia menyebutkan bahwa Bali memiliki bonus demografi dengan 70% penduduknya berada pada usia produktif.
Menutup arahannya, Pj. Gubernur mengajak masyarakat untuk menjaga kedamaian dan menerapkan filosofi Tri Hita Karana dan Sad Kerthi dalam kehidupan sehari-hari.
Di akhir acara, Pj. Gubernur juga meluncurkan website dan melakukan soft opening kunjungan masyarakat ke Turyapada Tower, yang telah rampung tahap pertama pembangunannya. Turyapada Tower kini menjadi destinasi wisata dengan wahana jembatan kaca dan pemandangan 360 derajat. Masyarakat yang ingin berkunjung dapat mendaftar melalui website www.turyapada.baliprov.go.id, dengan jumlah pengunjung dibatasi pada 30 orang per sesi. (gb)
