GATRABALI.COM, DENPASAR – Puncak Karya Padudusan Agung lan Ngenteg Linggih di Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar berlangsung khidmat dan bertepatan dengan Purnama Sasih Kalima.
Sejak Sabtu 16 November 2024 pagi, masyarakat dan pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar hadir silih berganti untuk mengikuti rangkaian acara puncak karya tersebut.
Turut hadir dalam acara tersebut Pjs. Walikota Denpasar, I Dewa Gede Mahendra Putra, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, jajaran DPRD Kota Denpasar, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Fokopimda) Kota Denpasar, Panglingsir Puri se-Kota Denpasar, serta Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar dan undangan lainnya.
Rangkaian upacara dimulai dengan iringan Tabuh Gong Gede, Tabuh Semarepegulingan, dan kidung yang semakin memeriahkan suasana. Beberapa tarian tradisional Bali juga dipentaskan, seperti Wali Wayang Lemah, Selonding, Tari Rejang Dewa, Tari Rejang Sari, Tari Baris Gede, dan Wali Topeng Sidakarya. Salah satu momen yang menarik perhatian adalah ketika Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, bersama Anggota DPRD Kota Denpasar, Bendesa Adat se-Kota Denpasar, Perbekel/Lurah, dan Pimpinan OPD menarikan Tari Baris Gede.
Upacara puncak karya diakhiri dengan persembahyangan bersama, yang dipuput oleh tiga orang sulinggih, yakni Ida Pedanda Gede Oka Karang dari Griya Tegeh Karang Lumintang, Ida Pedanda Made Taman Dwija Putra dari Griya Paang, dan Ida Pedanda Gede Mas Jelantik dari Griya Celuk Sukawati.
Dalam sambutannya, Pjs. Walikota Denpasar, I Dewa Gede Mahendra Putra, menyampaikan bahwa Karya Padudusan Agung lan Ngenteg Linggih ini bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga sebagai momentum bagi seluruh masyarakat untuk meningkatkan rasa sradha bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Kegiatan ini diharapkan dapat menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai implementasi dari Tri Hita Karana di Kota Denpasar.
“Dengan pelaksanaan karya ini, mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai implementasi Tri Hita Karana di wilayah Kota Denpasar,” ujar Mahendra Putra.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Antara, mengungkapkan bahwa rangkaian Karya Padudusan Agung lan Ngenteg Linggih dimulai sejak 26 Maret 2024 dan akan berakhir dengan Bhakti Penganyar dan Penyineban pada 23 November 2024. Setelah puncak karya pada 16 November, akan dilaksanakan Upacara Nyenuk sebagai bagian dari rangkaian acara penutupan.
Selain upacara inti, acara juga diisi dengan lomba pembuatan Penjor dan Lomba Ngelawar, yang melibatkan partisipasi masyarakat secara aktif. Ida Bagus Alit Surya Antara berharap kerjasama yang baik antara seluruh panitia dan masyarakat dapat menjadikan Karya Padudusan Agung ini berjalan lancar dan memberikan manfaat serta kebaikan bagi seluruh umat.(gb)