GATRABALI.COM, BADUNG – Cuaca tidak menentu pengaruhi produksi produk kerajinan aneka gerabah khusus keperluan agama Hindu di Banjar Basang Tamiang, Desa Kapal, Kabupaten Badung beberapa hari ini.
Produksi gerabah menurun akibat sinar matahari yang minim dalam kondisi cuaca tidak menentu hal ini disampaikan, Salah satu pengerajin dan pengepul aneka gerabah untuk keperluan upakara agama Hindu, Ni Made Murtini, Minggu, 17 Maret 2024 saat ditemui langsung di tempat usahanya di Banjar Basang Tamiang, Desa Kapal, Kabupaten Badung.
Dirinya mengatakan, Kondisi ini akhirnya berdampak ke salah satu proses produksi berupa penjemuran.
Kerajinan berbahan baku tanah liat ini sangat membutuhkan sinar matahari dalam proses pengeringannya sebelum masuk ke tahap pembakaran.
Jika proses penjemuran tidak dilakukan maka, produk gerabah dihasilkan akan cendrung retak serta kurang sempurna teksturnya.
“Ya, cuaca ini memang sangat berpengaruh.Apa lagi terpaan sinar matahari terlihat kurang dan tidak menentu adanya. Kondisi cuaca ini terjadi sejak sebelum Nyepi,” ujarnya.
Dirinya menyebut, dalam kondisi cuaca normal kurang lebih 200 Pcs produk gerabah mampu dihasilkan per harinya.
“Kami mampu menghasilkan kurang lebih 200 Pcs gerabah per hari dalam kondisi cuaca bersahabat. Kini ya, kurang dari 200 Pcs per harinya,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, meskipun proses produksi menurun tidak sertamerta membuat kondisi menjadi merugi.
Hal ini disebabkan karena, stok gerabah masih tersedia sehingga dapat menutup kekurangan produksi di tengah cuaca tidak menentu saat ini. (gun/gb)