GATRABALI.COM, BULELENG – Kendatipun topografi Kabupaten Buleleng berbukit-bukit dan kondisi itu menjadi kendala dalam pelaksanaan program free wifi atau internet gratis, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melalui Dinas Kominfosanti tetap optimis dapat menangani titik blank spot secara tuntas.
Hal ini diungkapkan oleh Kadis Kominfosanti Kabupaten Buleleng, Ketut Suwarmawan, dalam dialog interaktif “Strategi Pemerintah Atasi Blank Spot di Buleleng” di salah satu radio pemerintah di Singaraja, Kamis 6 Juni 2024.
Kadis Suwarmawan mengakui beberapa wilayah di Buleleng masih memiliki titik blank spot yang menghambat pelaksanaan program Bali Smart Island (BSI). Berdasarkan laporan yang diterima, area blank spot atau sinyal lemah untuk jaringan internet terutama berada di desa-desa perbukitan.
“Internet di wilayah perkotaan sudah dipastikan bagus untuk dinikmati oleh masyarakat. Kendala lemah sinyal ini terutama di desa-desa yang ada di perbukitan, apalagi desa yang diapit oleh bukit. Strategi kami untuk mengatasi itu adalah dengan bekerjasama dengan pihak-pihak provider yang sinyalnya kuat,” terang Kadis Suwarmawan.
Hingga tahun ini, program BSI untuk masyarakat Buleleng telah mencapai 297 titik yang tersebar di seluruh desa, utamanya terpasang di Puskesmas, desa adat, dan daerah tujuan wisata (DTW). Kadis Suwarmawan juga menyampaikan bahwa kerjasama dengan beberapa provider yang berinvestasi di Buleleng telah berhasil mendukung program free wifi di 64 titik di banjar-banjar. Pemasangan free wifi tersebut telah melalui beberapa kajian, termasuk dukungan jaringan yang digunakan masyarakat dari provider tersebut.
“Pemasangan free wifi kami terus upayakan yang terbaik untuk masyarakat Buleleng. Secara keseluruhan terdapat 169 titik internet di desa adat, 148 titik di desa dinas, dan 64 titik di banjar-banjar. Ini semua tersebar di seluruh wilayah Buleleng dan tepat sasaran. Untuk mengetahui dimana saja terdapat titik free wifi, silahkan akses https://bsi.bulelengkab.go.id dan informasi titik free wifi langsung dapat diketahui,” ujar Kadis Suwarmawan.
Akses free wifi juga dapat dijumpai di ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Singaraja dan Sukasada, termasuk juga wifi corner di Taman Bung Karno dan di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) serta di beberapa bank sampah yang aktif dalam aktivitasnya memerangi sampah plastik.
Ditambahkan, dalam waktu dekat sejumlah laporan blank spot dari pemerintah desa telah diusulkan dan diterima oleh Kementerian Kominfo. Berdasarkan informasi yang diterima, terdapat sekitar 10 desa yang akan ditindaklanjuti.
Kadis Suwarmawan menegaskan bahwa proses mengatasi titik blank spot akan dilakukan dengan dua cara: optimalisasi atau penguatan sinyal dengan penambahan perangkat, serta pembangunan tower baru bila tidak terdapat sinyal dari provider.
Melalui sinergitas dengan berbagai pihak, Pemkab Buleleng optimis dapat mengatasi kendala topografi dan memastikan seluruh masyarakat dapat menikmati akses internet yang memadai.(adv/gb)