GATRABALI.COM, BULELENG – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Buleleng terus berinovasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Kendati sudah menerapkan berbagai program berbasis digital dan jemput bola, Kepala Disdukcapil Buleleng, Made Juartawan, merasa masih banyak yang perlu dilakukan.
Selasa 7 Januari 2025, pihaknya resmi meluncurkan program baru bernama Ikhlas (Tim Khusus Layanan untuk Orang Sakit dan Disabilitas) guna membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan untuk mengurus administrasi kependudukan.
Kadis Made Juartawan mengungkapkan bahwa program Ikhlas telah mendapatkan respons positif dari masyarakat, khususnya mereka yang sedang sakit dan penyandang disabilitas.
“Masih banyak ditemukan masyarakat, terutama lansia, yang tidak memiliki E-KTP atau masih menggunakan KTP lama. Ini sering menjadi kendala dalam mengurus administrasi rumah sakit, termasuk pengajuan jaminan kesehatan,” jelasnya.
Menurutnya, kasus yang kerap ditemukan di lapangan adalah data kependudukan yang belum diperbarui, sehingga KTP tidak tercatat dalam database kependudukan. Untuk itu, melalui program Ikhlas, pihaknya berupaya sigap membantu penerbitan E-KTP dan Kartu Keluarga (KK) begitu permohonan diterima.
Pengajuan layanan Ikhlas dapat dilakukan melalui pemerintah desa, media sosial, atau WhatsApp center Disdukcapil Buleleng. Made Juartawan menegaskan pentingnya kepedulian masyarakat terhadap identitas kependudukan agar tidak mengalami kendala administratif saat membutuhkan layanan kesehatan.
“Pernah ada kasus pasien opname yang tidak memiliki E-KTP. Perekaman jadi sulit dilakukan karena alat medis di area wajah pasien. Jadi, mari kita peduli dengan data kependudukan untuk kemudahan di masa mendatang,” imbau Kadis Juartawan.
Selain masyarakat sakit, program Ikhlas juga fokus pada pelayanan bagi penyandang disabilitas. Disdukcapil Buleleng terus melakukan sosialisasi ke sejumlah Sekolah Luar Biasa (SLB) di wilayahnya, meski jumlah permohonan perekaman E-KTP dan administrasi lainnya belum memuaskan.
Sebagai langkah strategis, Kadis Juartawan berencana menggandeng komunitas disabilitas di Kabupaten Buleleng untuk memperluas jangkauan layanan.
“Kami siap memberikan pelayanan administrasi hingga pelosok desa dengan sistem jemput bola. Harapannya, komunitas disabilitas dapat aktif membantu mengkoordinasikan layanan ini,” tutupnya.
Program Ikhlas diharapkan menjadi solusi nyata bagi masyarakat yang memerlukan akses mudah dan cepat untuk mengurus administrasi kependudukan, sehingga mendukung kesejahteraan dan kemudahan layanan kesehatan di Kabupaten Buleleng.(adv/gb)