Sabtu, April 26, 2025
BerandaBaliBadungSNIA 2024 Sukses Digelar, Soroti Transformasi Budaya dan Inovasi Manajemen Risiko

SNIA 2024 Sukses Digelar, Soroti Transformasi Budaya dan Inovasi Manajemen Risiko

GATRABALI.COM, BADUNG – Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) sukses menggelar Seminar Nasional Internal Audit (SNIA) 2024 selama dua hari pada 4-5 Desember 2024 di The Stones Hotel Legian, Badung, Bali.

Seminar ini mengangkat tema “Cultural Transformation: Integrating ESG, Cybersecurity, and Innovative Risk Management” untuk menjawab tantangan global akibat disrupsi digital, perubahan iklim, dan dinamika ekonomi.

SNIA 2024 Sukses Digelar, Soroti Transformasi Budaya dan Inovasi Manajemen Risiko
Ketua Umum Pengurus YPIA, Dr. Setyanto P. Santosa, SE, MA, QIA. Sumber Foto : Gus/gb

Ketua Umum Pengurus YPIA, Dr. Setyanto P. Santosa, SE, MA, QIA, mengatakan bahwa era disrupsi digital dan krisis iklim menuntut organisasi untuk mengadopsi pendekatan manajemen risiko yang strategis dan inovatif.

Baca Juga  Nelayan di Pesisir Pantai Jimbaran Engan Melaut Akibat Angin Kencang

“Transformasi budaya adalah landasan strategis bagi organisasi untuk menghadapi dinamika global yang terus berubah,” ujar Dr. Setyanto P. Santosa, SE, MA, QIA selaku Ketua Umum YPIA, dalam konferensi pers, Kamis, 5 Desember 2024.

Ketua Dewan Pembina YPIA, Dr. Ardan Adiperdana, Ak, MBA, CA, CFrA, FCMA, QIA, QGIA, menyoroti peran penting internal auditor di era TUNA (Turbulence, Uncertainty, Novelty, and Ambiguity). Menurutnya, pendekatan tradisional tidak lagi relevan.

“Kita perlu proaktif menggunakan predictive risk analytics serta membangun ekosistem keamanan siber yang tangguh,” katanya.

Seminar ini menekankan pentingnya integrasi prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance), keamanan siber, dan inovasi manajemen risiko. ESG kini dipandang sebagai strategi penting dalam menciptakan nilai bisnis berkelanjutan melalui penerapan kerangka seperti IFRS S1 dan S2, GRI, serta TCFD.

Baca Juga  Gandeng Perguruan Tinggi, Gubernur Koster ingin Progresif dan Tepat Sasaran Bangun Bali pada Periode Kedua 

Dalam menghadapi ancaman siber yang semakin canggih, organisasi didorong untuk mengadopsi zero trust architecture, berbagi intelijen ancaman secara real-time, dan membangun ekosistem keamanan siber kolaboratif. Selain itu, penggunaan predictive risk analytics menjadi solusi untuk mendeteksi risiko lebih awal dan merespons secara proaktif.

Kepemimpinan adaptif juga disoroti sebagai elemen penting untuk menghadapi ketidakpastian global. Pemimpin organisasi diharapkan menciptakan budaya transparansi, integritas, dan pengambilan keputusan berbasis data.

Baca Juga  Inovasi Terbaru Minyak Kutus Kutus, Kemasan Modern untuk Perlindungan Konsumen

Seminar ini menghasilkan beberapa rekomendasi strategis, termasuk:

  1. Integrasi ESG ke dalam inti bisnis organisasi.
  2. Pengembangan ekosistem keamanan siber yang kolaboratif.
  3. Peningkatan kemampuan analitik risiko secara proaktif.
  4. Fokus pada transformasi budaya melalui pembelajaran berkelanjutan.

Melalui SNIA 2024, YPIA menyediakan platform bagi praktisi, akademisi, dan pemimpin organisasi untuk menyusun langkah konkret membangun organisasi berkelanjutan. Diharapkan, organisasi di Indonesia dapat menghadapi kompleksitas global dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan menuju visi Indonesia Emas 2045. (gus/gb)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments