GATRABALI.COM, BANGLI – Belasan motor besar bergemuruh saat memasuki area Toya Devasya, salah satu destinasi pemandian air panas paling populer di tepi Danau Batur, Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.
Rombongan pengendara motor besar ini bukan sembarang komunitas, mereka adalah “The Prediksi,” grup yang beranggotakan para pria paruh baya dengan selera humor tinggi.
Saat helm mereka dilepas, terlihat wajah-wajah yang sering menghiasi layar kaca, seperti Andre Taulany, Vincent Rompies, Desta Mahendra, Ferry Maryadi, Gading Marten, Dimas Danang, Ananda Omesh, Soleh Solihun, Surya Insomnia, dan Tora Sudiro. Kehadiran mereka menarik perhatian para pengunjung dan staf Toya Devasya.
Sore itu, pada Jumat, 24 Januari 2025, Kintamani baru saja diguyur hujan. Kabut yang perlahan menghilang memperlihatkan kembali keindahan Danau Batur dan pegunungan di sekitarnya, seolah turut menyambut rombongan “The Prediksi.”
Pemilik Toya Devasya, I Ketut Mardjana, bersama putrinya, Putu Ayu Saraswati, tampil di barisan depan untuk menyambut para tamu spesial ini. Mereka disambut dengan pemakaian udeng khas Bali bermotif poleng bertuliskan “The Prediksi” dan “Toya Devasya.”
Bagi Andre Taulany, ini bukan kunjungan pertamanya ke Toya Devasya, melainkan yang keempat sejak 2018.
Sementara itu, anggota lainnya telah mengunjungi tempat ini sebanyak dua hingga tiga kali, kecuali Gading Marten yang baru pertama kali menikmati keindahan Toya Devasya. Andre pun menyapa akrab I Ketut Mardjana dan Putu Ayu Saraswati, menciptakan suasana hangat dan penuh keakraban.
Setelah berfoto bersama di The Harbor, anjungan terbuka yang menghadap Danau Batur, para komedian itu beristirahat di vila masing-masing. Perjalanan sekitar dua jam dari Bali selatan menuju Kintamani tentu cukup melelahkan, sehingga mereka menyempatkan diri untuk bersantai sebelum kembali berkumpul di The Barrel pada pukul 19.00 WITA.
Malam itu, venue yang biasanya berfungsi sebagai bar berubah menjadi tempat makan malam eksklusif bagi rombongan. Mereka menikmati berbagai hidangan khas, termasuk Mujair Nyat-Nyat yang menjadi ikon kuliner Toya Devasya.
Setelah makan malam, suasana semakin santai saat mereka berendam di Infinity Pool yang menawarkan air hangat bersuhu 39 derajat Celsius, kontras dengan udara malam di Batur yang berkisar 21 derajat Celsius.
Di tengah tawa dan candaan khas mereka, seorang instruktur aerobik dari Toya Devasya turut meramaikan suasana dengan mengajak para komedian melakukan gerakan-gerakan dinamis di pinggir kolam. Kilatan kamera dari ponsel mereka terus merekam momen kebersamaan ini, mengabadikan keseruan malam di pegunungan yang jauh dari hiruk-pikuk ibu kota.
Keesokan harinya, sebelum matahari meninggi, “The Prediksi” berkumpul untuk sarapan di Flamboyant Restaurant, yang menawarkan pemandangan spektakuler ke arah danau dan pegunungan. Sambil menikmati hidangan, mereka sempat mengerjai Rafi Ahmad—anggota “The Prediksi” yang tidak dapat hadir—dengan meneleponnya beberapa kali untuk membuatnya iri.
Setelah sesi foto dan yel-yel khas mereka di anjungan cenderamata yang baru dibangun, rombongan akhirnya bersiap untuk kembali. Andre Taulany, sebelum pergi, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada I Ketut Mardjana dan Putu Ayu Saraswati.
“Sampai jumpa, Pak Ketut dan Bu Ayu. Saya pasti akan kembali lagi,” ujar Andre sebelum menyalakan mesin motornya dan melaju bersama rombongan meninggalkan Toya Devasya.
Menurut narahubung media, Andre Syahreza, kunjungan kali ini semakin mempererat hubungan antara “The Prediksi” dan Toya Devasya. Mereka merasa seperti bagian dari keluarga besar destinasi wisata ini, menciptakan kenangan yang akan terus membekas bagi semua pihak yang terlibat. (*/gb)
