GATRABALI.COM, GIANYAR – Bali kembali menghadirkan destinasi wisata baru yang menggabungkan keindahan alam, budaya, dan pengalaman healing.
Toya Ubud, yang terletak di Desa Kenderan, Tegalalang, Gianyar, hadir sebagai tempat yang menawarkan ketenangan serta inspirasi bagi wisatawan yang ingin merasakan kedekatan dengan alam.
Dikelilingi oleh sungai, pepohonan, serta persawahan hijau, Toya Ubud menghadirkan suasana yang menenangkan. Destinasi ini berada dekat dengan Air Terjun Manuaba, salah satu air terjun terkenal yang sering dikunjungi wisatawan mancanegara. Aliran air dari air terjun ini membentuk sungai yang mengalir di sisi kanan dan kiri Toya Ubud, menciptakan suasana alami yang semakin memperkuat nuansa healing.

Pemilik Toya Ubud, I Ketut Mardjana, mengatakan bahwa tempat ini bukan sekedar destinasi wisata, tetapi juga wujud dari komitmen untuk mengembangkan Desa Kenderan.
“Saya datang ke sini bukan hanya untuk bisnis, tetapi juga ingin membantu mengembangkan desa ini. 98% pegawai di Toya Ubud adalah warga lokal. Kami ingin membangun ekonomi masyarakat setempat dan menjaga kelestarian alam serta budaya di sini,” ujar I Ketut Mardjana, Senin, 17 Februari 2025.
Sebagai destinasi agrotourism dan restoran, Toya Ubud juga mengembangkan tanaman langka sebagai bagian dari upaya pelestarian lingkungan.
Dengan konsep eco-tourism, Toya Ubud menyasar wisatawan menengah-atas yang mencari pengalaman wisata yang berkualitas sekaligus selaras dengan alam dan budaya.
“Kami ingin pengunjung memperoleh inspirasi setelah berkunjung ke Toya Ubud. Alam di sini terjaga, budaya tetap hidup, dan setiap sudut memiliki makna tersendiri. Ini adalah tempat untuk menemukan keterhubungan, kreativitas, serta inspirasi,” tambahnya.
Selain keindahan alamnya, Toya Ubud juga memiliki nilai spiritual yang tinggi. Destinasi ini bersebelahan dengan Pura Griya Sakti Manuaba, pura suci yang berdiri sejak abad ke-17 dan menjadi tempat pemujaan bagi umat Hindu Bali. Pura ini memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan Brahmana Manuaba, tokoh yang dipercaya memiliki kesaktian dalam mengalirkan air suci ke desa pada masa kerajaan.

Hingga kini, masyarakat setempat masih menjalankan ritual air suci di pura ini, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari budaya Desa Kenderan.
Kehadiran pura yang sarat akan sejarah dan spiritualitas semakin menambah daya tarik Toya Ubud sebagai tempat healing yang autentik.
Untuk wisatawan yang ingin menginap, Toya Ubud menyediakan berbagai pilihan akomodasi yang nyaman dan unik. Salah satunya adalah The Keong, unit glamping dengan desain arsitektur menyerupai keong yang dilengkapi dengan interior cozy dan jaringan TV berbasis internet dengan tarif Rp1,3 juta per malam untuk satu kamar berkapasitas dua orang.
Selain itu, tersedia juga tenda camping modern yang mampu menampung dua hingga tiga ruang tidur dalam satu tenda besar dengan biaya Rp300 ribu per malam per orang.
Bagi yang menyukai petualangan, tersedia Waterfall Trekking dengan tarif Rp225 ribu per orang serta Rice Paddies Trekking seharga Rp195 ribu per orang, di mana peserta akan mengunjungi situs bersejarah sarkofagus. Seluruh pemesanan aktivitas ini minimal untuk dua orang.
Toya Ubud juga menawarkan Jeep Tour yang memberikan pengalaman ekstrem dengan melewati jalan sempit dan area persawahan. Selain itu, terdapat Cycling Package yang memungkinkan wisatawan mengeksplorasi Ubud dengan bersepeda hingga ke Pura Tirta Empul.
Yang terakhir, Toya Ubud akan menghadirkan ruang workshop pembuatan parfum eksklusif, di mana pengunjung dapat menciptakan aroma khas sesuai keinginan mereka.
Adapun restauran di Toya Ubud, Hong Restaurant, yang menyajikan hidangan autentik Chinese cuisine dengan pemandangan lembah Desa Kenderan dan gemericik Sungai Petanu. Tosca Resto, yang menawarkan hidangan Western dan Indonesia dengan konsep no pork. Restoran ini juga menyediakan aneka kopi, roti, dan pastry, serta memiliki fasilitas internet gratis yang kuat, menjadikannya tempat ideal sebagai co-working space.
Dengan suasana yang luas dan nyaman, Tosca Resto juga bisa digunakan untuk acara seperti cocktail party, meeting, dan gathering.
Sebagai bagian dari misinya untuk melestarikan budaya, Toya Ubud juga menghadirkan Taman Inspirasi, sebuah area dengan patung-patung yang memiliki kisah legendaris masing-masing. Taman ini menjadi ruang kontemplatif yang memberikan wawasan mengenai sejarah dan kearifan lokal Desa Kenderan.
Dengan perpaduan antara keindahan alam, nuansa spiritual, serta pengalaman wisata yang eksklusif, Toya Ubud siap menjadi destinasi utama bagi wisatawan yang ingin merasakan harmoni antara alam, budaya, dan healing. (gus/gb)