GATRABALI.COM, BADUNG – Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, yang juga Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Bali, secara resmi membuka Festival Seni Pencak Silat 2024 antar perguruan silat se-Bali. Festival ini berlangsung pada Minggu, 29 Desember 2024, di Oasis Stage, Beachwalk Shopping Centre Kuta.
Festival tersebut merupakan wujud kerja sama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung, IPSI Badung, dan IPSI Bali untuk mempromosikan seni budaya Bali melalui pencak silat.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pejabat, termasuk Kadis Kebudayaan Badung, I Gede Eka Sudarwitha; Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan Setda Badung sekaligus Bendahara Umum Pengprov IPSI Bali, A.A. Ngurah Rahmadi; perwakilan OPD terkait Pemkab Badung, KONI Bali, dan KONI kabupaten/kota se-Bali; jajaran pengurus IPSI Bali; serta ketua perguruan silat se-Bali.
Dalam sambutannya, Wabup Suiasa menekankan pentingnya pengembangan unsur seni dalam pencak silat, yang selama ini lebih dikenal melalui unsur laga.
“Berbagai kegiatan pencak silat sudah menghasilkan banyak prestasi di bidang laga, mulai dari Porsenijar hingga PON. Namun, unsur seni perlu terus diberdayakan untuk memperkuat identitas pencak silat sebagai seni bela diri tradisional,” ungkap Suiasa.
Dengan memilih lokasi di Beachwalk, ia berharap pencak silat bisa lebih mendunia dan menarik perhatian wisatawan internasional.
Festival Seni Pencak Silat 2024 mengusung tema “Mempererat Persatuan dan Melestarikan Warisan Leluhur Budaya Bangsa Indonesia.”
Tema ini sejalan dengan amanat undang-undang yang mengharuskan pelestarian dan pengembangan budaya bangsa.
“Pencak silat tidak hanya sekadar bela diri, tetapi juga sarana untuk mempersatukan masyarakat. Melalui tiga semangat utamanya, yakni sosial, nasionalisme, dan patriotisme, pencak silat mampu menjadi warisan budaya yang mendunia,” tambah Suiasa.
Wabup Suiasa menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung kesuksesan acara ini, termasuk Pemkab Badung dan manajemen Beachwalk Shopping Centre.
“Kerja sama ini menunjukkan komitmen nyata dalam melestarikan warisan budaya kita,” tutupnya.
Acara ini menjadi momentum penting untuk mengukuhkan pencak silat sebagai seni bela diri yang tidak hanya mengakar di Indonesia, tetapi juga bisa diapresiasi di tingkat internasional. (gb)