GATRABALI.COM, TABANAN – Mantan Gubernur Bali periode 2018-2023, Wayan Koster, menghadiri Karya Ngusaba Kelapa Caru Wraspati Kalpa di Pura Prajapati Agung, Desa Adat Timpag, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan.
Dalam upacara yang digelar Rabu ini, 16 Oktober 2024, Koster yang juga merupakan Calon Gubernur Bali Nomor Urut 2 bersama Giri Prasta (Koster-Giri), memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan upacara yang dianggapnya sebagai wujud nyata kearifan lokal Bali yang harus terus dijaga dan dilestarikan.
Koster menyatakan rasa terhormat karena diundang menghadiri upacara yang unik ini.
“Suatu kehormatan tiang diundang ke sini. Warga juga sangat antusias hadir untuk upacara ini. Jujur, tiyang kaget dan kagum mendengar Karya Ngusaba Nyuh (kelapa). Luar biasa, ada odalan khusus kelapa. Inilah kearifan lokal kita yang diwariskan leluhur untuk merawat alam kita,” ungkap Koster.
Dalam sambutannya, Koster yang juga merupakan Anggota DPR RI tiga periode asal Desa Sembiran, Buleleng, menekankan pentingnya upacara tersebut. Menurutnya, pertanian kelapa telah menjadi sumber kesejahteraan dan penghidupan masyarakat setempat. Oleh karena itu, masyarakat diingatkan untuk tidak hanya mengambil hasil alam, tetapi juga memberikan penghormatan melalui upacara seperti ini demi menjaga keseimbangan alam.
“Upacara ini sangat istimewa. Banyak daerah lain yang memiliki pertanian kelapa, tetapi tidak melakukan odalan seperti ini. Di sini, sungguh luar biasa,” tambah Koster.
Ia juga menjelaskan bahwa visi kepemimpinannya sebagai Gubernur Bali 2018-2023, yaitu “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”, bertujuan untuk menata kehidupan masyarakat Bali berdasarkan kearifan lokal. Enam sumber kesejahteraan yang dikenal dengan Sad Kerthi, meliputi Atma Kerthi, Segara Kerthi, Danu Kerthi, Wana Kerthi, Jana Kerthi, dan Jagat Kerthi, menjadi panduan dalam menjaga kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat.
“Semua ini dilakukan untuk menjaga alam tetap lestari dan memberikan sumber kehidupan bagi masyarakat,” katanya.
Wayan Koster menegaskan bahwa pelestarian seni budaya, tradisi, adat, agama, dan kearifan lokal telah menjadi prioritas selama ia memimpin Bali. Sejumlah program dan kebijakan yang berpihak kepada alam dan masyarakat Bali telah ia jalankan.
“Upacara ini harus terus dijalankan agar bisa diwariskan kepada generasi mendatang dan menjadi bagian dari warisan budaya kita yang terus hidup,” tutupnya.
Selain Koster, upacara ini juga dihadiri oleh Calon Wakil Bupati Tabanan Made Dirga, Anggota DPR RI empat periode asal Tabanan Made Urip, Ketua DPRD Tabanan Wayan Arnawa, dan para undangan lainnya. (gb)