Rabu, Maret 12, 2025
BerandaBaliHarga Cabai Melonjak, TPID Buleleng Diminta Jalin Kerja Sama dengan Petani

Harga Cabai Melonjak, TPID Buleleng Diminta Jalin Kerja Sama dengan Petani

GATRABALI.COM, BULELENG – Wakil Bupati (Wabup) Buleleng, Gede Supriatna, meminta seluruh anggota Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Buleleng untuk menjalin kerjasama dengan para petani cabai guna menekan laju inflasi, terutama menjelang hari raya besar pada Maret dan April 2025. Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi TPID Buleleng yang digelar di Ruang Rapat Kantor Bupati Buleleng, Senin, 3 Maret 2025.

Wabup Supriatna menyoroti bahwa selama ini cabai rawit menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Buleleng. Salah satu penyebabnya adalah hasil panen petani cabai rawit yang lebih banyak dijual ke luar kabupaten dibandingkan dipasarkan di Buleleng.

Oleh karena itu, ia meminta TPID Buleleng, khususnya Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, serta PD. Swatantra untuk segera melakukan pendekatan kepada petani.

Baca Juga  Pemkab Jembrana Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kreatif Melalui Festival Budaya

“Kita harus segera melakukan pendekatan kepada petani, pastikan hasil panennya kita beli dengan harga yang sesuai untuk kemudian dijual kembali di gerai Pasar Anyar dan Pasar Banyuasri. Ini penting untuk menjaga stabilitas harga dalam rangka menekan inflasi,” ujar Wabup Supriatna.

Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Gede Suyasa, yang turut hadir dalam rapat tersebut menambahkan bahwa stabilitas harga berbagai komoditas diperkirakan akan mengalami gejolak pada Maret dan April 2025 akibat perayaan Hari Raya Nyepi, Idul Fitri, dan Galungan. Untuk itu, ia meminta Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan serta PD. Swatantra berkolaborasi dalam menjaga ketersediaan komoditas penyumbang inflasi serta stabilitas harga.

Baca Juga  Petani Mengeluh Lantaran 266 Hektar Lahan Pertaniannya Gagal Panen di Subak Penarungan

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Buleleng, terdapat sepuluh komoditas utama penyumbang inflasi pada Januari 2025, yaitu cabai rawit, cabai merah, kangkung, telur ayam, daging ayam, bayam, jagung manis, beras, sawi hijau, dan jeruk. Sementara itu, komoditas penyumbang deflasi meliputi tarif listrik, salak, tomat, bawang merah, sabun cair cuci piring, susu bubuk, apel, buncis, jahe, dan ketimun.

Di sisi lain, berdasarkan pemantauan Tim Satuan Tugas Ketahanan Pangan Buleleng pada Senin, 3 Maret 2025, harga beberapa komoditas di Pasar Anyar dan Pasar Banyuasri masih relatif stabil. Harga komoditas di Pasar Anyar antara lain: daging ayam (dada) Rp 44.000/kg, daging ayam (paha) Rp 40.000/kg, daging ayam utuh Rp 40.000/kg, daging sapi kelas I Rp 120.000/kg, daging sapi kelas II Rp 110.000/kg, cabai rawit Rp 98.000/kg, cabai besar Rp 70.000/kg, cabai keriting Rp 70.000/kg, bawang merah Rp 28.000/kg, dan bawang putih Rp 38.000/kg.

Baca Juga  Jelang Idul Fitri, Asisten II Setda Buleleng Minta TPID Lakukan Monitoring Stok Pangan

Sementara itu, harga komoditas di Pasar Banyuasri adalah sebagai berikut: cabai rawit Rp 100.000/kg, cabai besar Rp 70.000/kg, bawang merah Rp 30.000/kg, bawang putih Rp 38.000/kg, telur Rp 52.000/kg, gula pasir Rp 18.000/kg, minyak goreng bermerk Rp 20.000/liter, beras lokal medium Rp 15.000/kg, dan beras premium Rp 16.000/kg.

Dengan adanya koordinasi yang lebih erat antara TPID dan petani, diharapkan laju inflasi di Buleleng dapat ditekan serta harga kebutuhan pokok tetap stabil menjelang hari raya besar di tahun 2025. (adv/gb)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments