GATRABALI.COM, DENPASAR – Sebanyak 27 advokat muda dari Kongres Advokat Indonesia (KAI) telah resmi disumpah di Pengadilan Tinggi Denpasar, Bali, pada Rabu, 9 Oktober 2024.
Upacara pengambilan sumpah ini merupakan langkah penting bagi para advokat yang akan memulai peran mereka sebagai bagian dari sistem penegakan hukum di Indonesia.
Acara dimulai dengan ritual mejaya-jaya, sebuah upacara keagamaan bagi advokat umat Hindu, sebagai bentuk permohonan restu dari para leluhur dan dewa-dewa, agar mereka dapat menjalankan profesi mulia ini dengan penuh keberkahan.
Ritual ini menggambarkan nilai spiritual yang melekat pada profesi advokat, terutama dalam konteks penegakan keadilan.
Pengambilan sumpah dilakukan langsung oleh Ketua Pengadilan Tinggi Denpasar, Sujatmiko, S.H., M.H. Ia menekankan bahwa profesi advokat memiliki kedudukan yang sejajar dengan aparat penegak hukum lainnya seperti hakim, polisi, dan jaksa, serta memegang peranan penting dalam proses peradilan.
“Advokat bukanlah sekadar profesi, namun merupakan panggilan mulia. Kedudukan Anda sebagai penegak hukum sangat penting dalam menegakkan keadilan. Sebagai advokat muda, Anda harus selalu menjaga integritas dan etika profesi, serta tidak boleh menganggap enteng tugas yang diemban,” ujar Sujatmiko dalam pidatonya.
Upacara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari KAI, termasuk Ketua Presidium Dewan Pimpinan Pusat KAI, ADV. DR. KP. H. Heru S. Notonegoro, S.H., M.H., CIL., CRA., yang hadir bersama Pheo Marojahan Hutabarat.
Dalam sambutannya, Heru S. Notonegoro menekankan pentingnya komitmen advokat muda terhadap integritas, serta tanggung jawab mereka untuk melayani masyarakat, terutama dalam memberikan bantuan hukum kepada yang kurang mampu.
“Pengambilan sumpah ini adalah awal dari perjalanan panjang yang penuh tantangan. Namun, dengan menjunjung tinggi integritas dan tanggung jawab sosial, saya yakin para advokat muda ini dapat menjadi garda terdepan dalam upaya penegakan hukum yang adil dan merata,” tutur Heru.
Salah satu sosok yang turut disumpah dalam acara tersebut adalah Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra, mantan anggota DPR-RI yang pernah menjabat selama dua periode (2014–2019 dan 2019–2024).
Keputusannya untuk beralih ke profesi advokat didorong oleh keinginan untuk memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat, khususnya mereka yang tidak mampu.
Selain itu, Ronny Frangky Sompie, mantan Kapolda Bali pada tahun 2015, juga mengambil sumpah sebagai advokat, menunjukkan komitmennya untuk tetap berperan aktif dalam penegakan hukum.
“Bagi saya, menjadi advokat adalah salah satu cara untuk memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat, terutama dalam memastikan bahwa semua orang, tanpa terkecuali, mendapatkan akses keadilan yang layak,” ungkap Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra.
Dengan pengambilan sumpah ini, para advokat muda diharapkan dapat menjunjung tinggi etika profesi, berkomitmen terhadap nilai-nilai keadilan, dan menjadi pilar penting dalam sistem hukum Indonesia. (gus/gb)
 telah resmi disumpah di Pengadilan Tinggi Denpasar.){kind=link}