GATRABALI.COM, DENPASAR – Ratusan masyarakat lokal dari komunitas Malu Dong dan Komunitas Sungai Bahari menggelar aksi bersih-bersih, pelepasan Tukik dan penanaman Terumbu Karang di Pantai Mercure, Sanur, Denpasar pada Sabtu, 8 September 2024.
Kegiatan yang juga diikuti oleh tokoh masyarakat dan anggota DPRD Provinsi Bali, Anak Agung Gede Agung Suyoga, ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dengan tema “Bersyukur Bersama Alam” yang perdana dilaksanakan.
Anak Agung Suyoga menegaskan bahwa gerakan ini tidak hanya sekadar membersihkan pantai, tetapi juga upaya untuk membangun kesadaran publik melalui media sosial.
“Harapan kita, dengan kegiatan ini dan dibagikan di media sosial, masyarakat bisa ikut terdorong menjaga lingkungan. Menjaga alam bukan hanya tugas satu atau dua orang, tapi tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.
Selain membersihkan pantai, acara ini juga melibatkan pelepasan tukik dan penanaman terumbu karang di lokasi yang sama.
Komunitas Sungai Bahari, yang fokus pada rehabilitasi terumbu karang, memanfaatkan kesempatan ini untuk memberikan edukasi tentang pentingnya terumbu karang bagi ekosistem laut.
Anak Agung Suyoga berharap agar gerakan ini bisa terus dilanjutkan oleh generasi selanjutnya.
“Saya berharap kegiatan seperti ini bisa ditularkan ke teman-teman yang lain atau generasi baru. Ini bukan yang pertama, saya sudah melakukan kegiatan serupa sejak 2018.”
I Komang Sudiarta, yang dikenal sebagai Pak Bemo, pendiri dan Ketua Komunitas Malu Dong, juga menyampaikan bahwa kebersihan pantai memerlukan dukungan dari kesadaran masyarakat.
Ia menekankan pentingnya edukasi yang berkelanjutan agar pengelolaan sampah bisa dimulai dari sumbernya.
“Kalau hulunya tidak teredukasi dengan baik, percuma saja ada TPS Terpadu. Edukasi harus dilakukan bersama-sama, agar 3R (Reduce, Reuse, Recycle) benar-benar diterapkan oleh masyarakat,” jelas Komang Sudiarta.
Ia juga menambahkan bahwa komunitasnya telah aktif melakukan edukasi di desa-desa Bali agar masyarakat bisa mengelola sampahnya sendiri.
Kadek Dharma Apriana yang kerap disapa Unggit Desti, seorang tokoh masyarakat Sanur yang juga ikut dalam kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini.
Menurutnya, Sanur dengan keindahan pantainya harus lebih diperhatikan, terutama soal kebersihan dan kelestarian ekosistem laut.
“Kami berharap masyarakat lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dan tidak merusak ekosistem laut, seperti terumbu karang atau menangkap ikan dengan cara yang berbahaya,” tutupnya. (gus/gb)