GATRABALI.COM, DENPASAR – Akademisi Universitas Warmadewa (Unwar) mendorong Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk berperan aktif dalam pengembangan usaha tani di Bali. Peningkatan produktivitas tenaga kerja wanita tani dinilai memiliki peran dan potensi strategis dalam mendukung peningkatan pendapatan rumah tangga pertanian di pedesaan.
Ni Made Rustini, SE.M.Agb, akademisi dari Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa (FE-Unwar), menyampaikan bahwa KWT memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mengembangkan usaha tani di Bali.
“KWT memiliki anggota yang mayoritas adalah wanita, yang memiliki peran penting dalam keluarga dan masyarakat,” kata Rustini saat ditemui di Denpasar pada Kamis 20 Juni 2024.
Rustini menjelaskan bahwa KWT dapat berperan dalam berbagai aspek pengembangan usaha tani, seperti penyuluhan pertanian, pengolahan hasil panen, pemasaran produk pertanian, dan akses permodalan.
“KWT juga dapat menjadi wadah bagi wanita tani untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang pertanian,” paparnya.
Rustini menegaskan bahwa KWT perlu dibekali dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan untuk dapat berperan aktif dalam pengembangan usaha tani.
“KWT perlu dilatih tentang budidaya tanaman, pengolahan hasil panen, manajemen keuangan, dan pemasaran,” tuturnya.
Menurut Rustini, KWT juga perlu menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan perguruan tinggi.
“Kerjasama ini dapat membantu KWT dalam mendapatkan akses permodalan, pelatihan, dan teknologi pertanian,” jelasnya.
Diharapkan, KWT di Bali dapat semakin berperan aktif dalam pengembangan usaha tani dan meningkatkan kesejahteraan petani. Untuk memperkuat peran KWT, Rustini mengakui telah beberapa kali melakukan pembinaan kepada KWT. Salah satu pembinaan dilakukan kepada Kelompok Wanita Buruh Tani (KWBT), Subak Mabi Desa Belantih pada 5 Juni 2024, sebagai bagian dari program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).(gus/gb)