GATRABALI.COM, DENPASAR – Cuaca tidak menentu berlangsung hingga saat ini, di beberapa daerah di Bali termasuk di sekitar kota Denpasar.
Kondisi ini akhirnya berdampak ke produksi usaha kerajinan gerabah yang ikut terkendala khususnya di Desa Binoh, Kota Denpasar.
Ni Nyoman Rabeg, salah satu pengerajin Gerabah misalanya, saat ditemui langsung disela kegiatanya membuat kerajinan gerabah di tempat usahanya di Desa Binoh, Kamis, 11 Januari 2024, menyampaikan, kondisi ini disebabkan karena, sinar matahari tidak menentu didapat sehingga, proses pengeringan serta pembakaran hasil kerajinan gerabah menjadi ikut terhambat.
“Ya, pasti terkendala usaha saya ini, di tengah kondisi cuaca seperti ini,” ujarnya.
Dirinya menyebutkan, kerajinan gerabah ini salah satu prosesnya membutuhkan sinar matahari. Akan tetapi, sinar matahari tidak menentu di dapat saat ini.
“Sinar matahari tidak menentu didapat, padahal salah satu bagian terpenting juga dalam proses pembuatan gerabah,” jelasnya.
Dirinya menyebut, Dalam kondisi cuaca bersahabat, rata-rata mampu menghasilkan 10 pcs kerajinan gerabah kini hanya 4 pcs per hari.
Rabeg menambahkan, harga kerajinan yang telah dipasarkan hingga ke luar kota Denpasar ini mulai Rp 30 ribu hingga Rp 150 ribu per pcsnya. (gun/gb)